CEGAH ANEMIA, MAHASISWA TIM KKN II UNDIP MEMBAGIKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) DAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA BAGI REMAJA DI DESA MEDAYU
Desa Medayu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang (13/08/2022) – Mahasiswa yang tergabung dalam TIM II KKN Undip 2022 memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) mengenai Pendidikan Kesehatan tentang Anemia dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja di Desa Medayu.
Upaya penurunan prevalensi stunting di Indonesia masih menjadi agenda nasional RI. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 32%. Artinya tiga sampai empat dari sepuluh remaja menderita anemia. Di Medayu sendiri, berdasarkan wawancara kepada stakeholder setempat, telah ditemukan fenomena anemia pada remaja hingga dewasa. Apabila tidak dilakukan tindakan pencegahan, maka anemia dapat menjadi katalis negatif bagi pencapaian poin ke-3 tujuan pembangunan nasional (Sustainable Development Goals).
Program Pendidikan Kesehatan tentang Anemia merupakan program kerja monodisiplin yang dilaksanakan dalam bentuk kelas non-formal terbuka dan beriringan setelah pelaksanaam program multidisiplin pendampingan petugas upacara bendera untuk memperingati HUT Republik Indonesia di Desa Medayu. Bertempat di Lapangan Upacara Bendera, Dusun Sidamukti, Desa Medayu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, kelas ini dihadiri oleh 12 remaja Desa Medayu yang menjadi petugas upacara. Program pendidikan kesehatan bagi remaja ini dilaksanakan pada Sabtu, 13 Agustus 2022.
Anemia merupakan kejadian yang dapat dicegah. Salah satu upaya pencegahan kejadian anemia pada remaja adalah dengan memberikan pengetahuan yang adekuat terkait dengan pencegahan anemia kepada kelompok masyarakat yang rentan terhadap anemia terutama remaja yang sedang menstruasi. Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Anemia diusung dengan tujuan untuk mencegah munculnya kejadian anemia pada remaja di Desa Medayu. Dengan memberikan pengetahuan yang cukup bagi remaja, potensi kejadian anemia di Desa Medayu dapat ditekan.
Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Anemia ini terlaksana dengan baik dalam durasi 20 menit yang terbagi dalam empat tahap; 1). Orientasi, yaitu tahap pembukaan dan penyampaian maksud serta tujuan kegiatan; 2) Tahap kerja, yaitu pemberian informasi dan edukasi mengenai anemia. Materi diberikan secara diskusi interaktif. Setelah materi selesai, peserta diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang telah diberikan; 3) Tahap evaluasi, yaitu tahap untuk memvalidasi pemahaman peserta mengenai materi anemia yang dilakukan dengan cara me-recall materi yang telah disampaikan. Dan terakhir; 4) Tahap terminasi, yaitu tahap penutup yang dilakukan dengan pembagian Tablet Tambah Darah (TTD) dan ucapan terimakasih, serta foto bersama.
Penulis: Septyaji Prisma Listyanta (22020119130108), Mahasiswa Ilmu Keperawatan, Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, UNDIP.
Dosen KKN: Clara Yully Diana Ekaristi, S.E., M.Acc