Mahasiswa KKN UNDIP Desa Bonomerto Mengubah Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Arang
Bonomerto, Kab. Semarang (27/07/022) – Mahasiswa Universitas Diponegoro yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bonomerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang melaksanakan program kerja mengenai pemanfaatan limbah sekam padi kepada anggota kelompok tani di desa setempat.
Pemanfaatan sekam padi sebagai bahan baku pembuatan briket dilatarbelakangi oleh tingginya hasil panen padi. Di Desa Bonomerto sendiri, lahan pertanian mencapai 80% sehingga di Desa Bonomerto banyak masyarakatnya yang berprofesi sebagai petani. Sekam padi merupakan salah satu limbah dari hasil proses penggilingan padi dan sering kali diartikan sebagai bahan buangan. Secara alami, proses penghancuran sekam berlangsung lambat. Berdasarkan observasi, pengelolaan limbah sekam padi oleh para petani di Desa Bonomerto saat ini belum optimal. Banyak petani yang belum mampu memanfaatkan limbah sekam padi ini karena minimnya kesadaran, pengetahuan, dan ketrampilan. Limbah sekam padi yang dihasilkan kebanyakan dibuang dan dibakar. Hal ini tentunya akan membawa dampak yang merugikan bagi lingkungan.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah sekam padi tersebut untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan briket. Briket memiliki arti sebagai bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang mempunyai bentuk tertentu. Bahan utama yang harus terdapat di dalam bahan baku briket adalah selulosa. Selulosa merupakan senyawa organik yang berada di struktural utama dinding sel yang ditemukan di tanaman hijau. Semakin tinggi kandungan selulosa semakin baik kualitas briket. Sekam padi diketahui memiliki komponen utama berupa selulosa, hemiselulosa, dan lignin sehingga sekam padi ini dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan briket.
Bahan dan peralatan yang perlu disiapkan dalam pembuatan briket adalah sekam padi, bahan perekat berupa tepung kanji, air, panci, pencetak briket, dan toples bekas untuk proses pengarangan. Tahap pembuatan briket dimulai dari pengarangan sekam padi, lalu perekatan menggunakan tepung kanji, setelah itu mencetak sekam padi, dan penjemuran.
Manfaat dari briket ini selain merupakan sumber energi alternatif. Briket biasanya digunakan pada industri skala besar, home industri, rumah makan, hingga dalam sektor rumah tangga. Penggunaan briket juga merupakan salah satu upaya dalam menjaga lingkungan. hal ini dikarenakan briket terutama briket arang sekam padi lebih ramah lingkungan dan lebih murah.
Pelaksanaan kegiatan ini disosialisasikan kepada para anggota kelompok tani di Desa Bonomerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang pada Hari Rabu, 27 Juli 2022. Kegiatan diawali dengan penjelasan terkait pengertian dari briket, pengertian sekam padi, bahaya limbah sekam padi, proses pembuatan, dan keunggulan briket arang sekam padi. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para anggota kelompok tani yang hadir. Para petani yang hadir cukup antusias mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Melalui program ini, nantinya diharapkan diharapkan para petani di Desa Bonomerto mampu untuk memanfaatkan limbah sekam padi menjadi suatu produk teknologi tepat guna secara berkesinambungan yaitu briket arang yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar dan juga meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan.
Penulis: Sasmito Pandhu Wicaksono (Biologi, FSM 19)
DPL: Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D