Inovatif! Mahasiswa KKN Tim II Undip Manfaatkan Air Bekas Cucian Beras menjadi Pupuk Organik Cair (POC)
Desa Waru, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak (31/07/2022) – Pada minggu keempat pelaksanaan KKN, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021/2022 melaksanakan program kerja monodisiplin “Program Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik Rumah Tangga”.
Desa Waru merupakan salah satu desa di Kecamatan Mranggen dengan total jumlah penduduk pada tahun 2021 mencapai 4.437 jiwa. Semakin banyak penduduk, semakin besar sampah yang dihasilkan. Padatnya penduduk ini membuat daerah ini memiliki dan menghasilkan sampah rumah tangga atau limbah domestik yang cukup banyak. Apabila dibiarkan terus menerus tanpa adanya pengolahan, maka dapat berdampak buruk untuk masyarakat dan lingkungan di Desa Waru. Sehingga perlu dilakukan pengolahan terhadap limbah organik rumah tangga yang dihasilkan. Program ini juga menjadi salah satu target dari Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 15, yaitu “Life on Land”.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tim II Undip 2022, mahasiswa Undip memberikan solusi untuk mengelola limbah rumah tangga yaitu dengan mengadakan pelatihan pembuatan pupuk cair limbah organik rumah tangga di Desa Waru. Pelaksanaan program diawali dengan edukasi secara lisan tentang pupuk organik cari yang dilanjutkan dengan pelatihan atau demonstrasi pembuatan pupuk organik cair dari air cucian beras.
Pembuatannya cukup mudah dan alat dan bahannya ada di sekitar kita.
Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk cair limbah organik rumah tangga ini berlangsung pada hari Minggu, 31 Juli 2021 bertempat di rumah Ketua RT 01/RW 04, Desa Waru dengan melibatkan perwakilan warga. Alat dan bahan yang digunakan cukup sederhana yaitu botol plastik bekas, pisau, talenan, limbah organik rumah tangga, air bekas cucian beras yang pertama, EM4, dan gula jawa. Cara pembuatannya pun cukup mudah mulai dari cacah semua sampah dapur yang digunakan agar nantinya proses fermentasi menjadi lebih cepat. Campurkan air bekas cucian beras 1L, gula jawa 50 gram, dan 1 tutup botol EM4 di mangkok/baskom. Tuangkan air campuran ke botol plastik beserta limbah organik dapur yang sudah dicacah. Kocok sekali agar campuran lebih merata. Tutup botol dengan rapat dan tunggu proses fermentasi berakhir. Proses fermentasi pupuk organik cair selama 7 – 14 hari sampai aroma di dalam wadah seperti bau tape. Buka tutup botol sekali setiap hari agar gas yang ada di dalam dapat keluar dan botol tidak meledak. Setelah itu terfermentasi, baunya seperti bau tape yang artinya campuran air bekas cucian beras, gula jawa, EM4, dan limbah organik dapur sudah menjadi pupuk organik cair. Lalu pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Dapat digunakan dengan cara di semprot atau dituangkan ke tanaman.
Dengan adanya program kerja tentang pupuk organik cair dari Tim II KKN Undip ini, masyarakat Desa Waru diharapkan dapat memanfaatkan limbah organik rumah tangga yang dimanfaatkan menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman.
Penulis: Dhega Bayu Susilo (21080119120034)
Jurusan/Fakultas: Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik
DPL: Dr. Ir. Martini., M. Kes
Lokasi KKN: Desa Waru, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2022