Mengintip Kemeriahan Festival Obang-Abing di Desa Wisata Kandri

Whats-App-Image-2022-08-13-at-10-45-00-AM

Semarang (13/08/2022). Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77, Festival Obang-Abing atau festival orang-orangan sawah yang dibuat dari hasil bumi kembali hadir di Kecamatan Gunungpati yang diadakan di Desa Wisata Kandri, diikuti oleh 50 Obang-Abing dengan berbagai ukuran, Minggu (7/8). Festival ini merupakan tradisi pengusiran hama dan salah satu simbolis rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah.

Masyarakat lebih mengedepankan mengusir hama ketimbang membunuhnya. Karena masyarakat meyakini jika hama dibunuh, maka akan semakin banyak hama yang datang. “Seperti manusia, kalau ada yang meninggal dunia ada yang melayat begitu juga hama kalau dibunuh yang datang lebih banyak lagi. Kita membuat Obang-Abing untuk mengusir hama. Kalau mengusir, teman-temannya akan mengabari kalau mereka akan diusir sehingga tidak ada hama,” kata Ketua Penyelenggara, Masduki.

Acara diawali dengan kirab yang diikuti oleh pejabat setempat, termasuk Camat Gunungpati dan Lurah Kandri, serta masyarakat Desa Kandri. Rute kirab dimulai dari Lapangan Krisdasana hingga Omah Pintar Petani.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-10-45-00-AM-1

Setelah seluruh peserta kirab sampai di Omah Pintar Petani, acara dilanjutkan dengan penampilan teater dan tarian khas yang menggambarkan rasa syukur petani.

Festival Obang-Abing dinilai dapat menjadi kegiatan yang dapat mengingatkan kita pada sejarah dan kearifan lokal Kota Semarang, khususnya di Wilayah Gunungpati.

Penulis : Raehan Maulana Mahfudz – 24030119130113 – Fakultas Sains dan Matematika
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng