Praktikum di Sekolah Dasar? Apasih Manfaatnya?

Sabtu, 23 juli 2022 kemarin, Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro melaksanakan kunjungan, sekaligus mengisi kegiatan tambahan pada beberapa kelas di SD N Banyuwangi 3. Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya Sosialisasi Makanan Bergizi dan Pola Hidup Sehat, Pengenalan Teknologi Robot, Praktik Pangan Protein dan Karbohidrat, Literasi Bahasa Inggris untuk Anak, Sosialisasi Gemar Ikan, Sosialisasi Metode Belajar, serta Sosialisasi Gemar Menabung.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-13-57-42

Kegiatan praktikum dilaksanakan oleh perwakilan TIM KKN Banyuwangi, yaitu Aulia Nurul Malika dari Program Studi Bioteknologi. Pada kegiatan ini, anak dibiarkan untuk menguji sendiri bahan yang dibawa oleh mahasiwa untuk diuji karbohidrat dan proteinnya. Setelah menguji bahan, siswa mengisi lembar evaluasi guna mengetahui seberapa paham siswa dengan uji yang dilaksanakan. Praktikum sendiri, digelar sebagai upaya membangkitkan kembali semangat belajar anak yang sebelumnya melakukan kegiatan pembelajaran secara daring.

Praktikum dilakukan oleh siswa kelas 5 SD Negeri Banyuwangi 3. Bahan yang diuji adalah bahan makanan yang biasa mereka makan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya beras, gula pasir, tepung, susu, dan tahu. Anak diberikan alat uji dan bahan uji pada masing-masing piring plastik yang telah disediakan. Hasil tes yang mereka lakukan, ditulis pada lembar evaluasi guna mengetahui tingkat kepahaman mereka.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-13-57-43

Praktikum sendiri, dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan anak yang mendapatkan ilmu sebatas materi saja. Praktikum yang menyenangkan, akan terus diingat bahkan dalam jangka waktu panjang karena anak mencoba sendiri dan mengetahui secara nyata bagaimana materi itu diaplikasikan.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-14-05-57

Seringkali materi menyenangkan seperti struktur tumbuhan, fotosintesis, dan kandungan bahan pangan menjadi membosankan karena pembelajaran hanya berbasis teks. Pengecekan kandungan bahan pangan, hanya dibeikan sebatas penuturan saja. Contohnya uji protein dan karbohidrat, materi hanya diberikan sebatas uji protein dengan biuret dan uji karbohidrat dengan iodine/lugol.

Pembelajaran yang semacam ini tentu sangat menjenuhkan. Materi hanya masuk sementara, kemudian dilupakan begitu saja.

Praktikum sendiri memang selayaknya dilaksanakan paling tidak sejak sekolah dasar supaya siswa lebih paham dengan materi ajaran, namun demikian seringkali alat dan bahan tidak tersedia atau anggaran yang sudah dialihkan pada kebutuhan lain.

Penulis : Aulia Nurul Malika (Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing Lapangan : Irawati, S.H., M.Hum