Waspadai Keputihan Abnormal, Mahasiswa KKN UNDIP Laksanakan Sosialisasi Manajemen Flour Albus (Keputihan)
https://ibb.co/RNL07zY
Boja, Kabupaten Kendal (31/07/22) pada minggu ke IV TIM II KKN UNDIP melakukan pelaksanaan program kerja monodisiplin yang dilaksanakan oleh Adinda Ayu Permatasari yang bertema “Manajemen Flour Albus (Keputihan)” kepada remaja putri RW 7 Dusun Somopuro. Keputihan atau flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lendir menyerupai nanah. Keputihan tidak selamanya merupakan penyakit karena ada juga keputihan yang normal. Oleh karena sebab itu, keputihan dibagi menjadi dua, yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal (Hamid, 2012).
Menurut WHO (2010) sekitar 75% wanita pasti akan mengalami keputihan paling tidak sekali dalam hidupnya, dan sebanyak 45% akan mengalami dua kali atau lebih keputihan. Dalam survei yang telah dilakukan sebelumnya, masih banyak remaja putri di Dusun Somopuro yang belum mengetahui perbedaan keputihan yang normal dan abnormal dan cara mencegah keputihan. Oleh karena itu, penting untuk remaja mengetahui tentang perbedaan keputihan yang normal dan abnormal serta cara mencegah keputihan.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN UNDIP menjelaskan dengan menggunakan power point yang berisi tentang pengertian, jenis keputihan, ciri-ciri keputihan normal dan abnormal, cara mencegah keputihan, serta apa yang harus dilakukan saat mengalami keputihan. Berikut ciri-ciri keputihan yang normal dan abnormal
Keputihan normal :
1. Cairan yang keluar encer
2. Berwarna bening, krem, atau tidak berwarna
3. Tanpa disertasi dengan keluhan seperti rasa gatal, nyeri, dan terbakar, serta jumlahnya sedikit
4. Tidak berbau
Keputihan abnormal :
1. Jumlahnya banyak
2. Timbul terus-menerus
3. Warnanya berubah (biasanya kuning, hijau, abu-abu, dan menyerupai susu)
4. Disertasi dengan keluhan seperti gatal, panas, dan nyeri) serta berbau (apek, amis, dan busuk)
https://ibb.co/XF4hFjh
Di akhir kegiatan, mahasiswa KKN membagikan leaflet berisi rangkuman materi mengenai manajemen keputihan supaya dapat dibaca kembali di rumah. Dengan adanya sosialisasi mengenai manajemen keputihan, diharapkan masyarakat dapat waspada dengan keputihan yang abnormal dan segera ke dokter atau faskes terdekat. Selain itu juga diharapkan para remaja dapat menjaga kebersihan organ reproduksi wanita.
Oleh : Adinda Ayu Permatasari (Keperawatan/2019)
DPL : dr. Dodik Pramono, M.Si., Med.
KKN TIM II Universitas Diponegoro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal