Siswa-Siswi SMP di Bekasi Sambut Edukasi Kesehatan Mental dari KKN UNDIP dengan Antusias
Bekasi (05/08/22) Kota Bekasi dengan mayoritas penduduk remaja berusia 14-19 tahun merupakan kota dengan potensi yang besar karena remaja merupakan harapan bangsa. Erik Erikson, seorang tokoh psikologi perkembangan manusia, menjelaskan bahwa remaja mengalami fase identity vs confusion dimana remaja dapat merasa ragu akan identitas dirinya. Untuk mengarahkan remaja pada potensi yang sesungguhnya, diperlukan edukasi mengenai kesehatan mental yang baik agar remaja lebih yakin akan kemampuannya dan tidak berperilaku anti sosial. Hal tersebut juga berjalan beriringan dengan misi Sustainable Development Goals yang disusun PBB terutama pada nomor 3, yaitu mengenai aspek hidup sehat dan sejahtera.
Sadar akan pentingnya bahasan mengenai kesehatan mental, dan demi mengantisipasi agar kesehatan mental remaja terjaga, mahasiswa UNDIP memberikan edukasi mengenai kesehatan mental terhadap remaja bertajuk “What I Wish I Would’ve Known about Mental Health when I Was a Teenager” untuk program KKN, dimana program tersebut membahas mengenai apa yang ingin dan perlu diketahui mengenai kesehatan mental pada masa remaja.
Bahasan dalam edukasi tersebut mencakup pengertian kesehatan mental agar meluruskan persepsi remaja terhadap kesehatan mental, dan stigma kesehatan mental. Selain itu, edukasi tersebut juga membahas mengenai stres, coping stres, dan emosi yang dapat dirasakan remaja serta cara mudah untuk mengendalikannya.
Pemberian edukasi tersebut disambut positif oleh siswa-siswi di salah satu SMP di Jatimelati, Bekasi. Siswa-siswi SMPIT Nur Hikmah memberi antusias dengan banyak memberi pertanyaan seputar cara membedakan mental yang masih sehat dan sudah mengalami gangguan, kondisi seseorang apabila telah mengalami gangguan mental, dan cara mengetahui keadaan mental yang terganggu serta kapan perlu dibawa ke ranah profesional.
Siswa-siswi juga mengangkat tangan dengan antusias ketika ditanyakan mengenai stigma kesehatan mental, dan tidak malu memberikan opininya ketika ditanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan mental. Bahkan, setelah sesi ditutup, siswa-siswi masih menghampiri pembicara untuk menanyakan hal-hal lain seputar kesehatan mental.
Harapannya, antusiasme siswa-siswi remaja mengenai kesehatan mental dapat terus bertahan agar kedepannya dapat menjadi penunjang kesehatan mental siswa-siswi tersebut, sehingga dapat memaksimalkan kemampuan diri siswa-siswi Indonesia di masa yang akan datang.
Penulis : Aqilla Shafa Sandrina (Fakultas Psikologi)
Dosen Pembimbing Lapangan : dr. Siti Fatimah, M.Kes
Lokasi : Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi