JANGAN DIBUANG! TERNYATA, LIMBAH ORGANIK DAPUR DAPAT DIMANFAATKAN MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

Kelurahan Mangunsari, Kota Semarang (06/08/2022)-Setiap harinya, adanya banyak sampah yang kita hasilkan baik sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah organik (bersifat degradable) adalah jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah ini mudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme, sedangkan sampah anorganik (non degradable) adalah jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit untuk diuraikan oleh jasad renik.

Di kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pengelolaan sampah anorganiknya sudah cukup bagus. Hal ini dikarenakan di Kelurahan Mangunsari dibentuk suatu Bank sampah yang berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat untuk mengumpulkan sampah-sampah anorganik miliknya yang nantinya akan dijual dan menghasilkan uang.

Namun sayangnya pengelolaan sampah organiknya masih kurang karna dirasa sampah organik mudah terurai dan tidak perlu dikelola. Padahal jika menumpuk begitu saja di TPA, bisa juga menjadi racun bagi lingkungan sekitarnya. Sampah organik yang dihasilkan seperti sisa-sisa makanan, kulit buah, sisa sayuran dan sampah organik lainnya seringkali dibuang begitu saja. Padahal jika dikelola dengan baik, limbah-limbah organik yang sering disepelekan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair.

Karena secara umum komponen yang paling banyak yang terdapat pada sampah di beberapa kota di Indonesia adalah sisa-sisa tumbuhan yang mencapai 80-90 % bahkan kadang-kadang lebih, maka salah satu mahasiswa Biologi dari TIM II KKN UNDIP periode 2021/2022 yaitu Imawarti Panjaitan membawakan program “Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Rumah Tangga” dengan tujuan agar masyarakat lebih dapat memanfaatkan potensi-potensi yang ada disekitar untuk dijadikan sesuatu yang lebih bernilai guna. Dalam kegiatan ini masyarakat diajak untuk membuat pupuk oragnik cair dengan biaya terjangkau yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar rumah. Pembuatan POC ini merupakan salah satu solusi untuk mengurangi limbah organik dan juga sumber daya yang cukup potensial sebagai sumber humus, unsur hara makro dan mikro, dan sebagai soil conditioner.

POC1
Pelaksanaan Program Kerja “Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai Alternatif Pengganti Larutan AB Mix pada Pertanian Sistem Hidroponik”

Pupuk organik cair adalah pupuk yang berbahan dasar sampah organik seperti sisa hewan dan tumbuhan yang nantinya diolah melewati proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan atau pupuk dalam bentuk cair. Jika dibandingkan dengan pupuk cair kimia, Pupuk organik cair ini memiliki kelebihan seperti tidak merusak tanah dan tanaman walaupun sering digunakan. Selain itu POC juga dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara (kekurangan nutrisi pada tanaman) karena merupakan nutrisi dalam bentuk cairan sehingga lebih mudah diserap oleh tanaman.
POC2
Produk Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik Dapur

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya cukup mudah untuk di temui, seperti EM4 sebagai starter yang membantu mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan meningkatkan kualitas pupuk, air cucian beras, larutan gula sebagai asupan makanan untuk bakteri yang memfermentasi dan sampah organik seperti sisa sayuran, kulit buah atau sisa makanan lainnya.

POC3
Leaflet “Kelola Limbah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair”

Cara pembuatan pupuk organik cair ini juga cukup mudah dan praktis, sampah organik cukup dicacah atau dipotong-potong menjadi potongan yang lebih kecil agar lebih mudah diurai dan difermentasi oleh bakteri. Setelah sampah dicacah, dimasukkan ke dalam wadah seperti botol minuman galon ataupun wadah besar. Ke dalam wadah berisi sampah kemudian dituangkan air cucian beras lalu ditambahkan dengan larutan gula. Langkah akhir, tuangkan 2 tutup botol EM4 lalu diaduk hingga tercampur dengan baik dan botol/ wadah ditutup. Setiap 3 hari sekali, tutup botol dibuka untuk membuang gas yang menumpuk dalam botol. Biarkan sampah organik terurai dan terfermentasi selama 2 minggu hingga pupuk organik cair siap untuk digunakan. Untuk pengaplikasian pupuk ini, terlebih dahulu kita encerkan dengan perbandingan adalah 1 bagian pupuk cair dan 3 bagian air. Setelah itu pupuk siap diaplikasilan pada media tanam tanah secara langsung atau boleh juga disemprotkan pada bagian daun. POC ini juga bisa digunakan sebagai pengganti larutan nutrisi AB mix pada metode pertanaman hidroponik. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan limbah organik rumah tangga di Mangunsari berkurang dan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair.

Penulis : Imawarti Panjaitan
Lokasi : Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
DPL : Dra. Retno Hestiningsih, M. Kes
KKM TIM II Periode 2021/2022 Universitas Diponegoro