YUK MARI TERAPKAN5 5R! (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

Cilandak Barat (5/8/2022) – Pada UMKM daerah Cilandak sangat terlihat bahwa kondisi lingkungannya lumayan tidak tertata dan pekerja bekerja dengan kurang memperhatikan kesehatan dan keamanan dirinya. Hal tersebut dapat dibantu dengan menerapkan 5R pada UMKM. Menurut Jahja (2000) 5R merupakan langkah awal dan dasar atau pondasi bagi suatu usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kemampuan bersaingnya. 5R adalah kondisi tempat kerja yang siap pakai dan siap tumbuh dari suatu industri. Walaupun UMKM yang akan saya amati adalah bengkel las yang notabene nya akan kotor, tetapi tetap perlu untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja dan kenyamanan bekerja pekerjanya.

yy

1. Ringkas
• Memilah barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan.
• Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
• Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
• Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
2. Rapi
• Mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
• Menata peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu penggunaannya.
• Pengaturan (pengendalian) visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan, teratur dan selalu pada tempatnya.
3. Resik
• Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
• Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
• Meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah.
• Memperbarui atau memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak.
4. Rawat
• Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
5. Rajin
• Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.

yyy

Setelah membagikan poster dan memberikan sosialisasi terkait penerapan 5R, Dhafin berharap agar materi atau penyuluhan 5R ini dapat diterapkan oleh para UMKM serta pemegang usaha di Cilandak barat agar dapat mengefektifkan lingkungan kerja dan memberikan efisiensi kepada waktu yang diberikan.
Program terlaksana pada hari Jumat, 5 Agustus 2022 pada jam 13.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB, yang berlangsung dengan kondusif, meski ada beberapa pekerja yang menolak untuk didokumentasikan. (Muhamad Dhafin Putra Naratama Universitas Diponegoro)