Aksi Bersama Cegah Stunting! Mahasiswa KKN Tim II Undip Lakukan Sosialisasi Pencegahan Stunting dalam Kegiatan Kelas Balita di Posyandu Makmur Desa Sisalam

Whats-App-Image-2022-08-13-at-16-35-28
Gambar 1. Foto Bersama Peserta Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Kelas Balita

Sisalam, Wanasari, Brebes (28/07/2022) – Kegiatan KKN Reguler TIM II Universitas Diponegoro dilaksanakan selama 45 hari terhitung dari tanggal 5 Juli – 18 Agustus 2022 di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Suistainable Development Goals (SDGs)”. Tim II KKN Reguler Undip berhasil melaksanakan program peningkatan pengetahuan tentang pencegahan stunting dengan sasaran ibu dan balita pada Kelas Balita di Posyandu Desa Sisalam untuk mewujudkan poin 3 SDG’S yang dilaksanakan pada 28 Juli 2022 bertempat di Posyandu Makmur Desa Sisalam dan diikuti oleh ibu yang memiliki balita, bidan desa serta kader Posyandu Makmur Desa Sisalam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dalam memenuhi kebutuhan gizi untuk anaknya sebagai upaya percepatan pencegahan stunting sehingga dapat terwujudnya tujuan poin ke-3 SDG’s yaitu tercapainya tujuan untuk memastikan kehidupan yang sehat, sejahtera dan bebas Narkoba.

Stunting (kerdil) adalah suatu kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan yang seharusnya pada usia balita tersebut. Kondisi stunting merupakan masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Berdasarkan hasil pemantauan status gizi pada 2021 menunjukkan bahwa prevalensi balita dengan stunting di Indonesia cukup tinggi, yakni 24,4% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Sebuah penelitian pada tahun 2013 menyebutkan balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup sehat setiap tahun.

Masalah ini tidaklah terlepas dari balita di desa Sisalam yang juga berpotensi mengalami stunting. Namun sangat disayangkan sepertinya, pengetahuan terkait stunting dan pencegahannya belum dimiliki mayoritas ibu yang memiliki balita di desa Sisalam. Kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting dan bahayanya bagi masa depan anak masih dirasa kurang dari ibu yang memiliki balita di desa Sisalam. Kesehatan, kesuksesan dan kecerdasan balita dapat dipersiapkan sejak berada di dalam kandungan hingga anak tumbuh dan besar. Maka dari itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu yang mempunyai balita terkait dengan pencegahan stuntimg.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-16-36-01
Gambar 2. Media Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Kelas Balita

Program Kelas Balita untuk pencegahan stunting dimulai dengan koordinasi yang dilakukan dengan Kepala Desa dan Bidan Desa untuk mensosialisasikan program. Mahasiswa selanjutnya membuat media sosialisasi berupa standing banner. Sosialisasi program pencegahan stunting pada Kelas Balita terlaksana dengan baik, bidan desa, kader posyandu dan mahasiswa bekerjasama menyiapkan media sosialisasi dan memasang standing banner sebagai media informasi berupa pengenalan stunting dan ajakan untuk mencegah stunting mulai dari 1000 hari pertama kehidupan anak. Mahasiswa menyampaikan materi pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan metode yang merupakan gabungan metode ceramah dan diskusi. Banyak peserta antusias dengan menyampaikan beberapa pertanyaan pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut. Peserta merespon dengan positif kegiatan sosialisasi tersebut dan berharap kegiatan ini bisa memicu semangat para ibu untuk terus meningkatkan pengetahuan dan senantiasa melakukan upaya-upaya pencegahan stunting pada anak.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-16-35-42
Gambar 3. Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Kelas Balita

Penulis: Dwinur Chasanah/Teknologi Pangan/Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip
Editor: Solikhin S.Si., M.Sc. (Dosen Pembimbing Lapangan)