Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2022 Ajak Anak-anak Desa Tasikharjo Menanam Hidroponik dengan Memanfaatkan Botol Bekas
Rembang (13/08/2022) — Desa Tasikharjo berada tepat di sekitar pantai dan dikelilingi oleh tambak dan hutan mangrove sehingga masyarakat tidak memiliki lahan yang cukup untuk bercocok tanam secara konvensional. Untuk itu diperlukan suatu inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam melakukan budidaya tanaman di atas lahan atau media yang terbatas. Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2022 memberikan solusi mengajak anak-anak melakukan penanaman sayuran hidroponik dengan sederhana menggunakan botol bekas. Program ini dapat melatih kreativitas dan pengetahuan anak-anak mengenai ketahanan pangan serta bercocok tanam. Relevasi yang paling erat yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, dan mendukung pertanian berkelanjutan (SDGs 2).
Guna mengajak anak-anak untuk produktif kegiatan ini merupakan cara yang positif karena manfaat yang didapatkan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pentingnya ketahanan pangan keluarga sejak dini terkhusus di situasi saat ini. Dengan diadakannya program ini diharapakan akan memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang cara menanam sayuran di lahan yang sempit, anak-anak dapat mengerti pentingnya mengonsumsi sayuran untuk pertumbuhan dan perkembangan, anak-anak dapat mengetahui cara memanfaatkan limbah plastik botol bekas, dan mengurangi pencemaran lingkungan akibat barang bekas yang tidak terpakai.
Pelaksanaan edukasi budidaya sayuran hidroponik sederhana dalam botol bekas sekaligus demonstrasi pentingnya makan sayur dilakukan pada hari Jumat, 5 Agustus 2022 pukul 10.00 dan 11 Agustus 2022 pada pukul 15.00 — selesai yang dilakukan di Balai Desa Tasikharjo. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa tahapan. Pertama yaitu kegiatan pembibitan pada tanggal 5 Agustus 2022.
Anak-anak diberikan benih sayuran untuk disemai pada media rockwool yang sudah dibasahi. Seminggu kemudian dilakukan perakitan wadah untuk penanaman sayuran hidroponik menggunakan sistem wick dengan memanfaatkan botol bekas. Setelah wadah jadi dan diisi air nutrisi, kemudian dilakukan pemindahan benih yang sudah tumbuh daun sekitar 4 helai. Setelah itu dilakukan pemeliharaan dan pengecekan rutin oleh mahasiswa agar tanaman tidak kekurangan cairan dan tumbuh dengan baik.