Waspada Penyakit Silent Killer! Mahasiswa KKN Lakukan Deteksi Dini Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM)
Semarang (21/7) – Mahasiwa KKN Tim II UNDIP lakukan deteksi dini Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) kepada lansia RW 07 di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Kegiatan berlangsung di Posyandu RW 07 sejak pukul 08.30 – 11.00 dan dihadiri oleh para lansia RW 07, Ibu Kader FKK RW 07, serta perwakilan dari Puskesmas Gayamsari.
Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit Silent Killer atau penyakit tanpa gejala. Penyakit tersebut sewaktu-waktu dapat muncul tanpa disadari penderita. Oleh karena itu, deteksi dini mengenai Hipertensi dan DM perlu dilakukan secara berkala untuk meningkatkan mawas diri terhadap penyakit Silent Killer ini. Selain itu, dalam program KKN Tim II UNDIP kali ini, deteksi dini Hipertensi dan DM dilakukan guna menunjang tujuan SDG’s poin 3 yaitu Good Health and Well-Being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).
Deteksi dini Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) dilakukan dengan memeriksa tekanan darah serta glukosa darah. Kemudian, mahasiswa menanyakan berapa tekanan darah sebelumnya, berapa kadar glukosa darah sebelumnya serta ada atau tidaknya riwayat hipertensi maupun DM dari keluarga. Mahasiswa juga menyampaikan kiat-kiat pencegahan Hipertensi dan DM dalam bentuk booklet dan membagikan booklet tersebut kepada setiap lansia.
Para lansia sangat antusias dengan kegiatan ini. Pada kegiatan posyandu sebelumnya, lansia hanya melakukan pemeriksaan tekanan darah dan biasanya melakukan pemeriksaan glukosa darah di klinik. Satu hari sebelumnya pula, mahasiswa berpesan kepada Ibu Ketua RW 07 untuk menyampaikan kepada warga bahwa ada cek tekanan darah dan glukosa darah sehingga dihimbau untuk berpuasa selama 8 jam. Oleh karena itu, sebanyak 35 lansia datang berbondong-bondong ke Posyandu RW 07 untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah serta glukosa darah.
Kegiatan deteksi dini Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahanya penyakit ini sehingga senantiasa melakukan upaya preventif.
Oleh: Irma Woro Afdillahzahra, Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro