Penguatan UMKM melaui Perancangan Visual Brand Identity
Branding menjadi salah satu fokus utama yang dikejar oleh para pelaku usaha. Namun, kebanyakan UMKM mulai berjualan tanpa punya brand atau merek. Padahal adanya merek membuat pemasaran menjadi lebih mudah dalam memasarkan produk. Dalam pemasaran suatu produk, brand / merek memiliki peran penting. Brand atau merek sebagai suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari kompetitor lain. Selain itu, merek dapat memberikan kesan positif dalam membangun brand identitiy, menciptakan loyalitas pelanggan dan meluaskan jaringan pemasaran. Selain itu brand identity merupakan wujud nyata dari sebuah brand yang dapat disentuh, dilihat dan dirasakan. Wujud dari brand identity memperkuat diferensiasi, gagasan dan big idea dalam sebuah brand. Brand identity dapat membuat target audience lebih memilih produk tertentu karena brand bisa menunjukkan sebuah profesionalitas pada suatu produk.
Salah satu UMKM yang berada di Kelurahan Pekunden, didirikan oleh Ibu Anita yang dirintis sejak tahun 2018 silam. UMKM tersebut memproduksi berbagai macam makanan. Produk terlaris dari usaha tersebut adalah Ayam Penyet. Produk ini diolah menggunakan bahan yang terjamin kualitasnya dan tidak kalah secara rasa dibandingkan dengan ayam penyet yang ditawarkan oleh toko-toko lainnya. Selama menjalankan usaha tersebut, belum ada perkembangan secara signifikan, bahkan pemesanan online melalui Grab Food hanya bertahan satu tahun saja, hal ini terjadi karena dari ayam penyet ini belum memiliki brand identity yang kuat dan belum adanya strategi bisnis yang menarik, sehingga hanya dikenal oleh masyarakat dalam ruang lingkup kecil. Promosi yang dilakukan hanya melalui word of mouth, dan pemesanannya dilakukan melalui whatsapp saja.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka saya sebagai salah satu peserta KKN TIM II UNDIP membantu dalam pembuatan brand identity agar dapat bersaing dalam dunia bisnis, dan meningkatkan brand awareness dengan pembuatan perancangan visual brand identity yang mampu mencerminkan dan merepresentasikan citra usaha Ayam Penyet Ibu Anita. Setelah adanya diskusi dengan Ibu Anita, maka nama usaha Ibu Anita diresmikan menjadi Ayam Penyet Rafa. Ayam Penyet Rafa adalah sebuah industri rumahan yang berlokasi di Jalan Pekunden Barat No. 858 dengan memproduksi berbagai macam makanan. Menu yang terkenal adalah Ayam Penyet Komplit karena pembuatannya yang di rebus terlebih dahulu membuat aromanya terasa harum dan rasanya yang lezat serta teksturnya yang lembut membuat menu ini sangat digemari oleh masyarakat. Banyak varian menu yang dijual seperti penyet lele, penyet tahu/tempe dimsum, cilor, jajan korea, aneka jus dan masih banyak lagi. Bisnis ini dikelola setiap hari dari pukul 11.00 – 22.00. Harga dari Ayam Penyet Rafa juga sangat ramah di kantong yang dimulai dari 5.000 sampai dengan 12.000 saja.
Dengan adanya pembuatan brand identity berupa logo dan buku menu dapat membantu peningkatan penjualan Ayam Penyet Rafa. Pembuatan logo dibuat dalam bentuk GSM (Graphic Standard Manual), sehingga diturunkan dalam media pendukung menjadi beberapa aplikasi karya desain seperti packaging, logo dan buku menu yang kemudian di print dengan kertas Ivory. Media-media ini dapat mempengaruhi brand awareness masyarakat terhadap produk Ayam Penyet Rafa.