KONFLIK BATIN MALAH MERUGIKAN ORANG LAIN ?! MAHASISWI KKN UNDIP MENGEDUKASI REMAJA DI DESA KEMASAN TENTANG KATARSIS.

Pemaparan-Program-Monodisiplin-Desa-KemasanSukoharjo
(05/08/22) – Agresivitas menjadi salah satu hal yang merugikan masyarakat. Sikap Agresi dapat diartikan dengan tindakan yang dilakukan dengan maksud merugikan diri sendiri, orang lain, masyarakat atau lingkungan, baik melalui tindakan fisik, verbal, atau mental. Tindakan tersebut biasanya berhubungan dengan kekerasan, baik fisik maupun mental. Seringkali tindakan agresi dipicu oleh faktor internal seperti pelampiasan konflik dari dalam diri maupun eksternal seperti permasalahan lingkungan atau provokasi. Salah satu upaya untuk menanggulangi sikap tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan emosi negatif guna menanggulangi penumpukan emosi negatif yang bersarang di dalam batin.
Remaja sebagai penerus bangsa tentunya menjadi salah satu aset penting bagi negara Indonesia, dibina agar menjadi seseorang yang berkarakter dan berjiwa sosial serta bersikap sopan santun menjadi salah satu hal yang krusial dimiliki bagi remaja di Indonesia. Di Desa Kemasan, terdapat banyak individu remaja yang aktif dan tergabung dalam perkumpulan karang taruna, hal tersebut membuat mahasiswa ingin menyebarkan pengetahuan mengenai “katarsis” yang dapat diaplikasikan oleh remaja di Desa Kemasan sebagai sarana pencegahan dari sikap agresi yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain dan masyarakat.

Monodisiplin-Katarsis

Untuk melakukan pencegahan tersebut, Nabiila Zuhroh (21) telah melakukan program pencegahan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya katarsis guna mencegah tindakan agresi yang diselenggarakan di pertemuan rutin karang taruna, Dukuh Mranggen, Desa Kemasan, Sukoharjo, Jawa Tengah yang memiliki banyak anggota remaja yang tengah duduk di bangku sekolah. Proses edukasi dilakukan dengan memaparkan materi dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta membagikan poster berisi materi singkat tentang penjelasan katarsis dan contoh pengaplikasiannya di kehidupan sehari hari kepada anggota karang taruna Dukuh Grantang, Desa Kemasan, Sukoharjo.

Foto-Bersama-Dengan-Karang-Taruna-Dk-Grantang

Program tersebut terselenggara dengan baik dengan proses interaksi 2 arah yang maksimal pada sesi diskusi dan tanya jawab. Anggota karang taruna memperhatikan dengan baik materi yang disampaikan oleh mahasiswa dan aktif mengajukan pertanyaan dan permasalahan yang sedang dialami atau berkaitan dengan katarsis. Melalui program tersebut harapannya, katarsis dapat diterapkan di kehidupan sehari hari oleh anggota karang taruna Dk. Grantang, Desa Kemasan, Sukoharjo untuk melampiaskan emosi negatif dengan cara yang baik dan tidak destruktif.
Penulis : Nabiila Zuhroh Kusmaghribi
DPL : Dr. IR. Suzanna Ratih Sari, MM,MA
Lokasi : Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.