UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA, MAHASISWA KKN UNDIP ADAKAN PROGRAM EDUKASI PENGELOLAAN KEUANGAN BAGI IBU RUMAH TANGGA

Proker-1-Dok-Penyerahan-Poster-Notes-dan-Stiker

Lokasi: Balai Desa Banyuwangi

Bandongan, Kabupaten Magelang (31/07/2022). Peran ibu dalam keluarga tidak hanya untuk mengurus anak dan suami. Seorang ibu ternyata memiliki peran penting dalam proses pengelolaan keuangan keluarga. Bahkan, ibu pun dapat memiliki andil untuk menambah sumber pendapatan rumah tangganya. Akan tetapi, masih banyak ibu rumah tangga yang belum menerapkan pengelolaan keuangan keluarga dengan benar.
Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan keluarga dengan benar, maka mahasiswa KKN Undip mengadakan program Sosialisasi Bijak Mengelola Keuangan Keluarga. Adapun mahasiswa KKN yang diterjunkan oleh Undip adalah Nisa Alisva Anggreini. Acara sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Banyuwangi. Sosialisasi ini pada dasarnya juga sesuai dengan program pokok PKK yang bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan keterampilan anggotanya.
Pada program sosialisasi ini dijelaskan bahwa untuk mengelola keuangan keluarga ternyata tidak sesulit yang dipikirkan. Mahasiswa KKN Undip memaparkan tahapan mudah mengelola keuangan keluarga yang dapat langsung diterapkan oleh ibu rumah tangga. Pertama, dengan melakukan pencatatan seluruh aset yang dimiliki, baik aset produktif maupun aset konsumtif. Kedua, mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran rumah tangga. Ketiga, memperhatikan pengeluaran rutin. Keempat, menyusun budgeting. Kelima, merencanakan program masa depan. Keenam, menabung secara periodik.
Hal terpenting dalam pengelolaan keluarga ini adalah untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran sehari-hari. Hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi diperlukan kekonsistenan yang kuat untuk terus melakukan pencatatan transaksi tersebut. Hasil catatan pemasukan dan pengeluaran ini nantinya berguna sebagai evaluasi keluarga terhadap kinerja keuangannya. Keluarga bisa menemukan pos-pos pengeluaran yang tidak produktif, sehingga kedepannya dapat dipangkas atau dihindari. Selain itu, keluarga bisa mencari peluang untuk mendapatkan pos-pos pendapatan baru.
Pada sosialisasi pun mengingatkan kepada para anggota PKK untuk hidup hemat. Hal ini berarti bahwa kita semua haruslah mengutamakan kebutuhan sebelum keinginan. Jangan selalu memenuhi gengsi, karena hal tersebut dapat merugikan keuangan keluarga.(naa)

Penulis: Nisa Alisva Anggreini
Dosen Pembimbing: Irawati, S.H., M.H.