Upaya Cegah Erosi dan Banjir, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Adakan Gerakan Penghijauan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Ngringo (28/7) – Daerah aliran sungai (DAS) sejatinya memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup di sekitarnya. Namun, peningkatan populasi penduduk ataupun bertambahnya aktivitas manusia di sekitar daerah aliran sungai seringkali menimbulkan dampak negatif seperti banjir dan erosi. Sebagian besar daerah aliran Sungai Bengawan Solo merupakan pemukiman penduduk yang berdampak munculnya tekanan pada lingkungan fisik sehingga rawan terjadi banjir dan erosi.
Sebagai upaya meminimalisir banjir dan erosi di daerah aliran Sungai Bengawan Solo, mahasiswa KKN Tim II UNDIP melakukan gerakan penghijauan. Kegiatan ini dilakukan dengan penanaman bibit pohon yang berfungsi sebagai penahan tanah dan tempat resapan air di daerah aliran sungai. Selain itu, kegiatan ini merupakan salah satu cara mendorong tercapainya SDGs ke 13 terkait perubahan iklim.
Penanaman bibit pohon dilakukan pada hari Kamis, 28 Juli 2022 di Dukuh Banaran, Desa Ngringo. Bibit pohon yang digunakan untuk penghijauan yaitu kayu putih (Melaleuca leucadendra). Pemilihan jenis pohon ini karena kayu putih merupakan tanaman dengan akar tuggang yang dapat lebih efektif untuk menahan erosi dan mencegah banjir. Selain itu, pohon kayu putih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai obat atau wewangian.
Sebagai upaya pengingat untuk masyarakat sekitar, maka dibuat poster yang dipasang di tempat strategis terkait pentingnya penghijauan daerah aliran sungai. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi agar berbagai pihak dapat terus melanjutkan atau mengembangkan program lain yang berkaitan dengan penghijauan daerah aliran sungai.
Penulis: Reza Aulia Prastiwi
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Teguh Suprihatin, S.Si., M.Si.
Lokasi: Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar