Peduli Wisatawan, Mahasiswa KKN Tim II Undip Lakukan Pengadaan Pamflet Bilingual di Kampung Batik
Rejomulyo, Semarang (22/07/2022) – Meskipun telah dikenal seperti saat ini sebagai sentra batik terbesar di Kota Semarang, Kampung Batik merupakan salah satu obyek wisata yang memiliki sejarah yang kelam sebelum dikenal seperti sekarang ini, Kampung Batik merupakan desa penghasil batik sedari zaman kolonial Belanda dan pada masa kependudukan Jepang, Kampung Batik dibakar oleh Jepang untuk menghancurkan sumber daya jika Indonesia dijajah oleh bangsa lain pada waktu tersebut. Seluruh warga pada saat itu lari meninggalkan Kampung Batik menyelamatkan diri. Tahun berlalu, penduduk Kampung Batik mulai kembali untuk membangun kembali kehidupan pasca dibakar oleh Jepang.
Karena memiliki sejarah yang sangat mendebarkan, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan penyediaan pamflet bilingual untuk wisatawan Kampung Batik agar wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, dapat tahu bagaimana Kampung Batik sebelum menjadi dengan indahnya seperti saat ini. Media pamflet dirasa paling cocok karena dapat dilihat dan dibaca oleh wisatawan yang datang berkunjung ke Kampung Batik sembari menikmati obyek wisata Kampung Batik. Pembuatan pamflet dilakukan dengan melakukan wawancara dengan Ketua RW 2, Kelurahan Rejomulyo untuk mengetahui sejarah bagaimana Kampung Batik ini bisa menjadi seperti sekarang ini. Kemudian berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua RW 2 dilakukan penataan kata-kata agar mudah dipahami wisatawan dan diterjemahkan ke Bahasa Inggris agar dapat dibaca dan dipahami oleh wisatawan asing yang datang ke Kampung Batik.
(Penyerahan Pamflet oleh Anggara Kusuma kepada Ibu Ida Selaku Ketua RW 2)
(Proses Wawancara dengan Ibu Ida Selaku Ketua RW 2)
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berharap dengan adanya pamflet tentang sejarah terbentuknya Kampung Batik dapat membuat wisatawan mengetahui cerita di balik Kampung Batik pada zaman dahulu sebelum akhirnya sekarang menjadi sentra batik di Kota Semarang. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro juga berharap hal kecil seperti pengadaan pamflet ini dapat menjadi trigger untuk Kampung Batik dalam mempersiapkan Kampung Batik yang ramah dengan wisatawan mancanegara agar geliat ekonomi dan pariwisata Kota Semarang dan khususnya Kampung Batik dapat melonjak dan nama Kampung Batik dapat dikenal oleh khalayak luar negeri.
Penulis : Anggara Kusuma Sidiq / S1 Sastra Inggris
Dosen KKN : Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM, M.Kes.
Lokasi : Rejomulyo, Semarang Timur, Kota Semarang