Lawan Stunting, Mahasiswa KKN Undip Bersinergi dengan Berbagai Lapisan Masyarakat di Desa Buniwah

Buniwah (14/8). Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang dialami akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak yang dikatakan stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Penyebab stunting adalah apabila seorang bayi tidak tumbuh secara optimal akibat asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Dampak stunting tidak hanya secara fisik tetapi juga pada kognitif seseorang, seperti kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa sekolah. Saat ini pencegahan stunting sedang digaung-gaungkan oleh pemerintah mengingat jumlahnya yang tergolong besar di Indonesia (30%, menurut riskesdas 2018) juga dampaknya terhadap kualitas manusia dan dapat berpengaruh terhadap kemampuan daya saing bangsa di masa yang akan datang. Di Kabupaten Tegal jumlah kasus stunting menempati dua terbanyak di provinsi Jawa Tengah. Salah satu lokus stunting dan menjadi focus pemerintah kabupaten Tegal dalam pencegahan stunting adalah kecamatan Bojong. Desa Buniwah, yang menjadi lokasi kami melaksanakan KKN berada di kecamatan Bojong dengan jumlah kasus 15 (Agustus, 2021) Oleh karena itu, selama kuliah kerja nyata di Desa Buniwah, kami aktif mengadakan dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi insiden stunting di Desa Buniwah.
Pada Bulan Juli, Desa Buniwah mengadakan posyandu yang bertempat di lima pos di masing-masing dukuh. Sama halnya dengan posyandu pada umumnya, di posyandu ini terdapat pemeriksaan tinggi/panjang badan anak, berat badan anak, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas kemudian pencatatan dan penarikan garis KMS pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), serta pemberian makanan tambahan (PMT). Selain itu, juga terdapat Kelas Ibu Hamil dan Kelas Balita. Di dua kelas tersebut, kami diberi kesempatan mengadakan penyuluhan mengenai stunting yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu yang memiliki balita mengenai stunting sehingga dapat pro aktif melakukan tindakan pencegahan. Pada akhir acara Kelas Balita, kami membagikan pendamping makanan tambahan (PMT) sederhana pudding jagung susu dan tahu ayu serta menayangkan video pembuatannya agar Ibu-ibu dapat membuat sendiri di Rumah. Di Akhir Bulan, kami juga mengikuti sosialisasi BKKBN Pusat mengenai stunting di Desa Buniwah.
Bulan Agustus merupakan bulan yang special karena pada bulan ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting kab. Tegal mengadakan gebyar posyandu bersama dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Tidak seperti posyandu pada umumnya yang pengukurannya dilakukan oleh kader, pada gebyar posyandu ini pengukuran dilakukan langsung oleh tenaga kesehatan dan alat-alat yang berstandar juga didatangkan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan. Hal ini dilakukan untuk pengukuran yang lebih akurat sehingga dapat mendeteksi atau mengkonfirmasi anak yang terkena stunting. Pelaksanaan gebyar posyandu bersama dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional telah dilaksanakan pada hari Jum’at, 12 Agustus 2022 lalu. Gebyar Posyandu dan BIAN berlangsung dengan meriah dan seru. Sehari sebelumnya, bersama dengan pemerintah desa Buniwah kami mengelilingi desa menggunakan ambulan untuk mengingatkan Ibu-ibu hadir di acara gebyar posyandu. Untuk tercapainya target sasaran 100%, pemerintah desa Buniwah menyiapkan doorprize dan balon karakter yang lucu. Gebyar posyandu juga dihadiri oleh Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting kab. Tegal, Ibu Siska Salsabila Ardhie. Demikian serangkaian kegiatan yang diadakan dalam rangka penurunan stunting di Desa Buniwah.