MARAKNYA KASUS BULLYING, MAHASISWA KKN TIM II UNDIP 2021/2022 BERIKAN EDUKASI DAMPAK BULLYING
KUDUS – Mahasiswa KKN UNDIP lakukan sosialisasi program anti-bullying di SD N 03 Bae (06/08)
Bentuk yang paling umum dari bentuk penindasan/ bullying di sekolah adalah pelecehan verbal, yang bisa datang dalam bentuk ejekan, menggoda atau meledek dalam penyebutan nama. Tindakan tersebut dapat menyebabkan menurunya semangat belajar anak karena dia merasa dikucilkan dan tidak memiliki teman, namun tindakan bullying di sekolah seringkali dianggap sepele oleh orang tua siswa bahkan guru atau tenaga pendidik. Padahal tindakan bullying seperti ejekan perlu dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang lebih jauh seperti tindakan kekerasan fisik.
Melihat hal tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro kecamatan Bae memberikan perhatian khusus dengan mengadakan Program Edukasi Anti Bullying adalah program edukasi mengenai bullying, dampak dan upaya pencegahan kepada siswa, orang tua siswa dan tenaga pendidik di satuan pendidikan dengan tujuan untuk mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak. Perlunya kesadaran bahwa bullying dapat terjadi dimana saja, sehingga dibutuhkan komunikasi aktif antara anak, orang tua, dan tenaga pendidik. Penyebab bullying pun bermacam-macam, ada yang berasal dari rasa tidak suka, dendam, permusuhan bahkan ada yang melakukan tindakan bullying untuk mendapatkan kesenangan.
Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan adalah mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan. Hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penangan tindakan bullying adalah edukasi kepada anak atau siswa, orang tua, dan tenaga pendidik. Edukasi kepada siswa dilakukan di lingkungan sekolah dalam bentuk sosialisasi program anti-bullying yang berisi tentang pengertian, jenis-jenis bullying, penyebab bullying, dampak bullying, dan aspek hukum serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani tindakan bullying. Sosialisasi ini diikuti oleh 35 siswa mencakup dua kelas yakni kelas 5 & 6. Edukasi kepada orang tua siswa dilakukan menggunakan leaflet program anti-bullying yang berisi tentang upaya pencegahan dan penanganan yang dapat dilakukan oleh orang tua. Sedangkan edukasi kepada tenaga pendidik dilakukan dalam bentuk pemberian booklet mengenai program anti-bullying.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness orang tua siswa, wali kelas atau tenaga pendidik dan siswa itu sendiri akan pentingnya pencegahan dan penanganan tindakan bullying sehingga terciptanya lingkungan anak yang aman dan nyaman.
Penulis: Ulwana Alifia Putri Fajrida
Lokasi: Desa Bae, Kec. Bae, Kab. Kudus
DPL: Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz., M.Gizi.