Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Masyarakat Ikut Serta Cegah Stunting
Jakarta (15/07/2022), Masa pertumbuhan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam masa anak-anak. Minimnya pengetahuan menyebabkan orang tua kurang menaruh perhatian pada tumbuh kembang anak, padahal tingkat tumbuh kembang anak yang tidak sesuai umurnya dapat menjadi salah satu tanda penyakit. Salah satunya stunting, menurut Menteri Kesehatam RI Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, terserangnya infeksi, dan juga stimulasi yang kurang memadai.
Menurut BKKBN pada 2022, angka stunting di Indonesia sebesar 24,4%, melebihi standar dari WHO, yaitu 20%. Namun, angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya dimana pada tahun 2018 angka stunting di Indonesia berada pada angka 30,8% dan pada tahun 2019 turun menjadi 27,7%. Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 angka stunting bisa berada pada angka 4% dan mendorong keterlibatan dari semua pihak untuk berperan serta dalam upaya penurunan angka stunting, termasuk masyarakat.
Dalam rangka mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam penurunan angka dan mencegah stunting, Nirma Oktaviani salah satu peserta KKN Undip melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai kondisi stunting di Indonesia. Selain itu, dijelaskan juga perkembangan kondisi stunting di Indonesia beberapa tahun belakangan, penyebab, dampak, dan pencegahan stunting yang dapat dilakukan masyarakat. Dengan melampirkan data stunting Nirma berharap bahwa masyarakat dapat sedikit mengenal data sebagai salah satu fakta lapangan. Selain itu, dengan adanya edukasi mengenai stunting ini diharapkan masyarakat dapat ikut serta mencegah stunting sejak dini.
Penulis : Nirma Oktaviani (Statistika – Fakultas Sains dan Matematika)
Dosen Pembimbing Lapangan : Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D.
Lokasi : Posyandu RW 05 Cipinang Besar Selatan