AKSI BERSAMA CEGAH STUNTING!! MAHASISWA KKN UNDIP BAGIKAN PULUHAN BIBIT KELOR
Kayen (09/08/2022). Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Berdasarkan survei lokasi yang dilakukan di Desa Kayen, terdapat data sebanyak 4 orang bayi dan balita yang masuk ke dalam kategori pendek yang dicurigai dapat mengarah pada kasus stunting. Anak dengan kondisi stunting akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari umur seusiannya, memiliki keterlambatan dalam berfikir, serta lebih mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, para orang tua dihimbau untuk dapat melakukan upaya pencegahan agar anak-anak mereka dapat terhindar dari kasus stunting.Dalam upaya pencegahan kasus stunting tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan aksi bersama bagi-bagi tanaman kelor di beberapa posyandu di Desa Kayen, Kecamatan Kayen, kabupaten Pati.
Dalam kaitanya mencegah stunting, tanaman kelor memiliki banyak kandungan nutrisi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Menurut penelitian, bagian daun (2 tangkai di bawah pucuk sampai tangkai ke-9 atau ke-10) merupakan bagian yang mengandung tinggi protein (28,25%), Beta karoten (pro vitamin A) 11,93 mg, Ca (2241,19) mg, Fe (36,91) mg, dan Mg (28,03) mg. Selain itu, dalam penelitian lain juga menyebutkan bahwa daun kelor memiliki kandungan betakaroten 4 kali wortel, 3 kali potassium pisang, 25 kali zat besi bayam, 7 kali vitamin C jeruk, 4 kali kalsium susu, serta 2 kali protein yogurt.
Program pencegahan stunting dengan bagi-bagi bibit tanaman kelor oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dilakukan secara bertahap yaitu pada tanggal 13 Juli 2022 dan 09 Agustus 2022. Pada tahap pertama, mahasiswa KKN melakukan pembagian brosur mengenai bahaya stunting dan manfaat daun kelor sebagai upaya mencegah stunting. Adapun pada tahab kedua, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai cara perawatan dan cara pengolahan daun kelor menjadi berbagai jenis menu masakan seperti nugget, pudding, omelet, dan cendol. Selain itu, pada tahab kedua juga dilakukan pembagian 100 bibit tanaman kelor yang terdiri dari 60 bibit kelor yang sudah tumbuh dan 40 bungkus biji benih tanaman kelor. Pelaksanaan kegiatan program kerja ini berjalan dengan baik, dimana masyarakat sangat antusias dalam pembagian bibit tanaman kelor. Dengan adanya program pembagian bibit tanaman kelor sebagai upaya pencegahan stunting ini diharapkan masyarakat paham mengenai manfaat tanaman kelor untuk memenuhi kebutuhan gizi sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.
Penulis : 1. Istianah, 2. Agustina Wahyu Wulandari, 3. Kharisma Yogi Noviana, 4. Dewi ratnasari
DPL : Ojo Kurdi, S. T., M. T., Ph. D
Lokasi : Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.