Benarkah Sampah Plastik Membuat Perubahan Iklim
Pada tanggal 24 Juli 2022 mahasiswa Tim II KKN UNDIP di Kelurahan Panggung Lor, melaksanakan program kerja monodisiplin dengan tema limbah. Topik yang diangkat mengenai bahaya dampak plastik terhadap perubahan iklim. Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan menjelaskan dampak limbah plastik menggunakan media perantara poster. Masyarakat yang ikut menyimak adalah masyarakat dari RW 7 yang didominasi oleh orang tua. Walaupun penjelasan limbah plastik ini terlihat umum dan sudah biasa, tapi warga terlihat sangat antusias untuk menyimak pembahasan dari kaka mahasiswa tersebut. Tujuan dari aktivitas ini diharapkan masyarakat mampu mengurangi jumlah penggunaan plastik.
Indonesia merupakan penghasil pembuang sampah plastik terbesar kedua di dunia ke laut. Membuang sampah ke laut berbeda dengan membuang sampah di darat karena sampah akan terbawa oleh aliran air laut. Kesadaran masyarakat indonesia sendiri terkait membuang sampah pada tempatnya sangatlah rendah. Terutama di kelurahan panggung lor Terlihat di beberapa titik masih banyak sampah plastik yang terlihat.
Pada sosialisasi kali ini, mahasiswa kkn menjelaskan bahwa limbah plastik dapat menimbulkan dampak perubahan iklim. Dampak tersebut dapat disebabkan dari proses pembuatan, proses pengelolaan, dan pembuangan. Proses pembuatan dapat menimbulkan perubahan iklim karena plastik dihasilkan dari pembakaran minyak. Pembakaran minyaklah yang nantinya akan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Pada pengelolaan biasanya juga dilakukan dengan cara pembakaran sehingga menghasilkan emisi gas juga. Untuk tahap pembuangan, plastik merupakan suatu zat yang tidak bisa terurai secara sempurna di tanah, bahkan bisa terurai selama ratusan tahun.
Maka dari itu, mahasiswa KKN memberikan beberapa solusi untuk mengatasi limbah plastik, diantaranya :
• Kurangi penggunaan kantong plastik dengan menggunakan tas kain atau totebag saa berbelanja.
• Apabila sudah sempat menggunakan atau mendapat kantong plastik, pakai kembali kantong plastik tersebut untuk keperluan lain, misal untuk membungkus barang-barang belanjaan di kemudian hari.
• Daur ulang sampah-sampah plastik menjadi bahan baku sekunder, misal daur ulang botol plastik bekas menjadi pot tanaman.
• Hindari untuk membeli makanan dan minuman dengan membungkus. Bawa dan gunakan tempat makanan dan botol minuman sendiri kalaupun harus membungkus makanan dan minuman.
Mengurangi penggunaan sedotan plastik.
Mencegah perubahan iklim merupakan urusan kita bersama, maka dari itu perubahan dapat terjadi apabila dimulai dari diri kita sendiri.
AYO SELAMATKAN DUNIA MULAI DARI SEKARANG !
– Penulis : Achmad Usamah
– DPL : drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp. Perio
– KKN TIM II UNDIP 2021/2022 Kel. Panggung Lor