Cegah Turunnya Loyalitas Masyarakat Terhadap Pemerintah, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Sosialisasi Tentang Bahayanya Berita Hoax
SEMARANG (05/08)-Telah dilaksanakan Sosialisasi terkait Implikasi Berita Hoax Terhadap Tingkat Loyalitas Masyarakat Terhadap Pemerintah di SMAN 14 Semarang yang bertempat di wilayah Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro. Kegiatan sosialisasi ini berbentuk pemberian edukasi dan pemahaman kepada masyarakat yang mana dalam hal ini sasaran dari kegiatan sosialisasi adalah siswa SMAN 14 Semarang, mengenai pencegahan dan penanganan berita hoax agar dapat mencegah dan meminimalisir penyebaran berita hoax di internet dan media sosial, serta memberikan pemahaman tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak agar dapat terhindar dari berita hoax.
Alasan pemilihan target dan sasaran yakni anak SMAN 14 Semarang dalam sosialisasi ini adalah untuk pengenalan dampak berita hoax yang cukup berbahaya terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, dimana peran remaja sebagai aset bangsa sangat berperan terhadap kemajuan bangsa. Apabila mereka sudah tidak memiliki kepercayaan terhadap pemerintah, ditakutkan nantinya mereka juga lebih memilih untuk tidak berurusan dan berkecimpung di dunia pemerintahan dan hal ini tentunya akan mengancam keberlangsungan bangsa Indonesia nantinya.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam memberikan informasi melalui jaringan yaitu internet, terbukti mampu mempermudah aktivitas manusia dalam berbagai hal. Kemunculan teknologi internet ini secara otomatis turut pula memengaruhi perkembangan penggunaan media sosial di masyarakat. Berbagai jenis informasi yang beredar pun menjadi beragam di masyarakat. Sayangnya masyarakat masih minim literasi terkait berita hoax, bahayanya, dan tata cara penggunaan media yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta SiBerkreasi, terdapat setidaknya 30% sampai hampir 60% orang Indonesia terpapar hoax saat mengakses dan berkomunikasi melalui internet. Oleh karena itu, untuk mencegah semakin parahnya dampak berita hoax, dilakukan sosialisasi pencegahan berita hoax yang bertujuan untuk menekan kemungkinan penurunan tingkat loyalitas masyarakat terhadap pemerintah, mengingat banyaknya berita simpang siur yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Tujuan dari berita hoax sendiri adalah untuk menyebarkan kebencian terhadap seseorang, atau suatu kelompok. Bisa juga berupa penipuan, provokasi, propaganda, atau pembentukan opini publik, hingga upaya yang direkayasa untuk menutupi kesalahan tertentu. Berita hoaks yang beredar di tengah masyarakat sering kali berkaitan dengan isu politik, agama, dan pandemi. Bahkan, ada juga penipuan seperti info lowongan pekerjaan.
Arti kata hoaks menurut KBBI adalah informasi bohong, atau informasi yang tidak memiliki sumber pasti. Menurut Wikipedia, hoaks adalah usaha mengakali pembaca, atau pendengar agar mereka percaya terhadap informasi yang disampaikan. Dengan kata lain, hoax adalah upaya untuk memutarbalikkan fakta.
Dampak dari adanya penyebarluasan berita hoax adalah :
1. Menimbulkan perpecahan yang disebabkan oleh adanya penggiringan opini, sehingga menimbulkan kebencian yang dalam hal ini terhadap pemerintah.
2. Tidak lagi percaya terhadap fakta. Karena terlalu banyak berita bohong yang beredar, masyarakat jadi sulit membedakan mana informasi palsu, dan fakta. Dengan menyebarluasnya hoaks, masyarakat justru tidak lagi percaya dengan fakta yang sebenarnya karena terlanjur keliru.
3. Menimbulkan opini negatif. Berita hoax sering kali menyasar emosi masyarakat. Fitnah yang disebar dapat menyulut kebencian dan kemarahan, sehingga masyarakat memiliki sudut pandang negatif terhadap pemerintah.
4. Program pemerintah tidak berjalan secara efektif. Dalam pelaksanaan suatu program, pemerintah memerlukan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat agar program tersebut dapat dikatakan berhasil berjalan dan memenuhi target serta sasaran dari program tersebut.
5. Merugikan masyarakat. Turunnya loyalitas masyarakat terhadap pemerintah yang menyebabkan timbulnya aksi menentang melaksanakan regulasi dari pemerintah yang sebenarnya menguntungkan masyarakat.
Untuk mencegah dampak dari berita hoax tersebut perlu mengenali ciri-ciri dari berita hoax, yang diantaranya sebagai berikut :
1. Berita yang didapatkan menimbulkan kecemasan, kebencian, atau permusuhan antar satu sama lain.
2. Informasi bersifat menyerang, berat sebelah, dan tidak netral.
3. Memiliki judul provokatif yang tidak sesuai dengan isi berita.
4. Memaksa untuk membagikan berita tersebut agar viral.
5. Berita yang diluncurkan tidak menyeluruh, ada fakta yang disembunyikan, dan memelintir informasi yang diberikan oleh sumber terpercaya.
6. Menggunakan data dan foto fiktif agar berita yang ditulis dapat dipercaya.
7. Memanipulasi fakta yang sebenarnya.
8. Ditulis oleh media yang tidak kredibel dan sumber berita yang tidak jelas. Hoax di media sosial biasanya pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.
9. Bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif, memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data.
Penulis : Aulia Sita Hapsari (S1 Hukum)
DPL : drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp. Perio
Lokasi KKN: Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang