Kurang peka dengan pola asuh yang benar, Mahasiswa Undip melakukan sosialisasi tentang Tipe-tipe Pola Asuh
Pola asuh itu apa sih? Emang penting ya? Nah gais… Mungkin banyak di masyarakat yang masih kurang peka terhadap pentingnya pola pengasuhan anak yang tepat. Mengapa demikian?? Berdasarkan observasi penulis, terdapat ideologi yang disetujui oleh majoritas masyarakat yang mengatakan bahwa orang tua memiliki hak penuh akan anaknya. Dengan dasar tersebut, majoritas orang tua yang memeluk ideologi ini menganggap anaknya sebagai sebuah properti dari orang tua. Nah sekarang, apa pengaruhnya ke anak? apa juga pengaruhnya ke orang tua? Jadi begini, perlakuan orang tua yang kurang tepat kepada anak dapat mengakibatkan beberapa masalah, bukan hanya masalah di rumah, tapi juga di lingkungan masyarakat sekitar. Anak menjadi bandel, Anak tidak memiliki sopan santun yang tepat kepada orang yang lebih tua, Anak melakukan perusakan di lingkungan rumah, dan banyak lagi masalah-masalah sosial yang dapat terjadi. Jika demikian, orang tua juga akan terkena akibat dari perilaku anaknya.
Emang separah itu yah??? Mungkin tidak 100% akan seperti itu, tapi kebanyakan kasus kenakalan anak yang terjadi itu dilatar belakangi oleh permasalahan yang ada di rumah. Oke sekarang, masuk ke materi. Pola Asuh seperti apa sih yang baik yang dapat dilakukan orang tua kepada anak??? Sebelum masuk ke tipe pola asuh yang baik, penulis akan menjelaskan tipe-tipe pola asuh yang ada.
1. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif ini berupa perlakuan orang tua yang mengabaikan anaknya. Anak diberikan kebebasan 100% dan orang tua tidak peduli konsekuensi apapun yang dapat dilakukan oleh anaknya. Pola asuh ini biasanya terjadi pada orang tua-orang tua yang memiliki kesibukan yang padat diluar rumah dan lebih mempercayakan anaknya kepada orang yang dapat dipercaya. Pola asuh ini akan mengakibatkan anak memiliki pemikiran bahwa orang tuanya tidak sayang dan meninggalkan dia. Pemikiran ini nantinya akan menjadi latar belakang pengambilan keputusan anak dalam berperilaku di masyarakat.
2. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter ini berupa perlakuan orang tua yang sangat membatasi kebebasan anaknya. Anak terlalu dikekang dirumah, dan terlalu diarahkan dalam setiap keputusan dan tindakannya. Perlakuan ini mungkin dilatar belakangi oleh kekhawatiran orang tua kepada pergaulan anak, namun perlakuan ini dapat mengakibatkan anak menjadi tertekan secara mental.
3. Pola Asuh Demokratis
Sejauh ini, pola asuh yang terbaik untuk dilakukan oleh orang tua kepada anaknya adalah pola asuh demokratis ini. Pola asuh demokratis berupa perlakuan orang tua yang memberikan kebebasan bergerak bagi anaknya namun tetap mengawasi dan memberi arahan yang sesuai kepada anak. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung akan dihormati oleh anak-anaknya. Dengan demikian anak akan sangat lekat kepada orang tuanya dan akan lebih berpikiran rasional dari segala tindakannya.
Dengan dasar ini, penulis melakukan program Sosialisasi tentang Tipe-tipe Pola Asuh sebagai program monodisiplin KKN di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Program ini menargetkan ibu-ibu PKK Kelurahan Kemijen. Program ini dilaksanakan berbarengan dengan pelaksanaan acara arisan rutin bulanan ibu-ibu PKK Kelurahan Kemijen pada tanggal 5 Agustus 2022. Program ini dapat dikatakan berhasil karena berdasarkan respon yang diberikan oleh ibu-ibu PKK yang hadir, penulis menyimpulkan mulai timbul kepekaan dari para peserta kepada materi. Hal ini diperlihatkan dari beberapa pertanyaan yang diberikan oleh peserta kepada penulis.