AWAS BAHAYA E-WASTE! Mahasiswa UNDIP Berikan Edukasi Mengenai Sampah Elektronik pada Masyarakat
Bambanglipuro, Bantul (08/08/2022) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun Ajaran 2021/2022 dilaksanakan di Desa Selo, Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 5 Juli sampai dengan 18 Agustus 2022 yang mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs, Stunting, dan Pencegahan Narkoba.
E-Waste, Electronic Waste, atau sampah elektronik merupakan barang-barang elektronik yang sudah rusak atau telah mencapai akhir dari siklus hidupnya (End of Life). Sampah elektronik sangatlah beragam dalam bentuk dan ukurannya, mulai dari yang berukuran kecil seperti baterai, lampu, kabel listrik, handphone, dan charger, sampai ke berukuran besar seperti laptop, LCD, kulkas, dan AC.
Berbeda dengan sampah-sampah lainnya seperti sampah organik, sampah elektronik terbuat dari komponen-komponen yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Beberapa contoh B3 yang sering ditemukan didalam perangkat elektronik adalah merkuri, arsenik, kadmium, CFC, dan nikel. Kandungan B3 ini dapat secara langsung atau tidak langsung mencemari lingkungan dan membahayakan manusia serta makhluk hidup lain. Beberapa dampak negatif yang muncul dari limbah B3 yaitu keracunan, kanker, keguguran pada ibu hamil, bayi lahir dengan tidak sempurna, kerusakan sistem saraf, ADHD, dan penyakit kronis lainnya. B3 juga dapat mencemari tanah, air, dan udara.
Perlunya kesadaran mengenai e-waste serta cara penanganannya membuat salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berinisiatif untuk memberikan edukasi mengenai E-Waste di Desa Selo, Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2022. Edukasi disampaikan dengan menggunakan media poster dan video.
Adeev Nidya Perdana, mahasiswa Departemen Teknik Elektro memberikan edukasi mengenai macam-macam sampah elektronik, bahayanya terhadap lingkungan, manusia, dan makhluk hidup lainnya, serta cara yang benar dalam menanganinya. Dengan diadakannya edukasi E-Waste di Desa Selo ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peka dalam memilah-milah sampah dan tahu cara yang benar untuk menangani sampah elektronik, agar terhindar dari dampak-dampak negatif yang muncul akibat sampah elektronik.
Penulis : Adeev Nidya Perdana (S1 Teknik Elektro)
DPL : Drs. Eko Ariyanto, M. T.