Penanaman Edible Flowers dan Pemanfaatan Pupuk Organik Ampas Tahu
Semarang (23/7/2022) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro,
Serafim Ezra Maharani (21) dan Devi Raj Angely (21) melaksanakan program monodisiplin Penanaman Edible Flowers dan Pemanfaatan Pupuk Organik Ampas Tahu pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2022 di rumah Ketua RT 02 RW 02. Sasaran program ini yaitu ibu-ibu PKK dari tiap RW Kelurahan Lamper Lor. Program Penanaman Edible Flowers dan Pemanfaatan Pupuk Organik Ampas Tahu dilaksanakan sebagai upaya mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomer 2 yang berisi tanpa kelaparan (zero hunger) yang berarti mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan. Pelaksanaan program dilakukan dengan model penyampaian materi secara singkat dan demonstrasi langsung.
Pemerintah Kota Semarang mewajibkan Kelurahan Lamper Lor untuk memanfaatkan lahan semaksimal mungkin, salah satunya penanaman edible flower di setiap RW. Edible flowers merupakan tanaman berbunga yang dapat dikonsumsi. Tekstur, rasa, dan aromanya yang unik menjadikan tanaman berbunga kini makin populer sebagai bahan kreatif dan inovatif dalam dunia kuliner. Marigold, Dianthus, Bunga Telang, Kembang Zucchini, Nasturtium, Pansy, Mawar, Bunga Matahari, dan Lavender termasuk dalam tanaman yang dapat dikonsumsi. Tidak semua bunga layak dikonsumsi, tetapi ada persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari jenis tanaman, bebas pestisida sampai cara budidaya. Edible flowers dapat dijadikan olahan pangan dan non pangan.
Cara pembuatan dan bahan-bahan pupuk organik ampas tahu cukup mudah sehingga dapat diproduksi mandiri oleh masyarakat. Ampas tahu mengandung protein 43,8%, lemak 0,9%, serat kasar 6%, kalsium 0,32%, fosfor 0,67%, magnesium 32,3 mg/kg dan bahan lainnya, serta unsur N rata-rata 16% dari protein yang dikandungnya.
Penulis : Serafim Ezra Maharani
NIM : 23020219130042
DPL : Muhammad Arief Zuliyan, S. IP, LL. M.
Lokasi : Lamper Lor, Semarang Selatan