SIAGA BENCANA, MAHASISWA KKN UNDIP LAKUKAN PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA DI KELURAHAN GISIKDRONO

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat, musibah bencana yang terjadi selama periode tahun 2021 di Kota Semarang mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 tercatat Kota Semarang mengalami 412 kejadian. Kondisi topografi kota semarang yang beragam menyebabkan Kota Semarang berpotensi rawan bencana tanah longsor, banjir, hingga kebakaran. Salah satu wilayah yang berpotensi tinggi bencana adalah Kelurahan Gisikdrono.
Kelurahan Gisikdrono memiliki luas wilayah 114,25 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 21.857 jiwa. Topografi Kelurahan Gisikdrono beragam dari dataran rendah hingga berbukit. Kondisi litologi pada wilayah ini didominasi oleh batuan sedimen dan endapan recent. Curah hujan pada daerah ini tergolong cukup tinggi sehingga Kelurahan Gisikdrono memiliki potensi tanah longsor yang tinggi di sebagian daerahnya. Dalam menanggapi hal ini, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan pemetaan rawan bencana di kelurahan gisikdrono.
Kegiatan Pemetaan daerah rawan bencana pada Kelurahan Gisikdrono dilakukan selama 3 minggu dengan hasil akhir berupa peta rawan bencana. Pada pemetaan kali ini difokuskan ke 3 jenis bencana yaitu tanah longsor, Banjir, dan kebakaran. Ada beberapa titik yang diindikasikan memiliki potensi tanah longsor yaitu di RW 06, 10, 12, dan 13. Bencana banjir berpotensi terjadi di RW 01, 02, 03, dan 08. Kebakaran diindikasikan dapat terjadi di RW 08, 11, 12, dan 13.
Dengan dilaksanakan kegiatan pemetaan daerah rawan bencana dengan hasil akhir berupa peta rawan bencana diharapkan sebagai masukan bagi pemerintah dan masyarakat Kelurahan Gisikdrono dalam melakukan pembangunan agar memperhatikan adanya potensi bencana pada daerah yang akan dilakukan pembangunan kedepannya.