Kreatif! Mahasiswa KKN UNDIP Manfaatkan Air Limbah Kolam Ikan Lele untuk Nutrisi Budidaya Sayuran Hidroponik
Foto Bersama Bapak Heru Cahyadi selaku Penanggung jawab Desa
Kendal (04/08/2022) – Desa Protomulyo merupakan salah satu desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di kecamatan Kaliwungu Selatan. Berdasarkan penggunaan lahan, sebagian besar wilayah di desa ini merupakan lahan bukan pertanian yang terdiri atas hutan dan pekarangan (lahan untuk bangunan, perumahan dan lain-lain). Hal tersebut tentunya berdampak pada mata pencaharian mayoritas penduduknya yang didominasi sebagai karyawan swasta.
Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan media-media alternatif seperti arang sekam, spons, cocopeat dan rockwool. Pada metode ini, kebutuhan nutrisi tanaman umumnya diberikan dengan menambahkan pupuk AB mix melalui media air. Tanaman hidroponik dapat menjadi solusi untuk tetap menanam meskipun dengan lahan yang minim.
Berdasarkan hasil survey dan diskusi bersama dengan perangkat desa, didapatkan informasi bahwa Desa Protomulyo sedang menjalankan program ketahanan pangan melalui kegiatan budidaya lele. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah yang berasal dari feses dan sisa pakan yang mengandung protein tinggi. Air limbah kolam lele dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, disamping itu ternyata air limbah kolam ikan lele ini memiliki kandungan hara yang dapat diserap oleh tanaman. Hal tersebut mendorong Nurul Fatekhah mahasiswa program studi Biologi sebagai salah satu peserta KKN TIM II Universitas Diponegoro untuk melakukan pendampingan praktik budidaya sayuran hidroponik organik.
Dokumentasi Pelaksanaan Program
Praktik budidaya sayuran ini termasuk ke dalam indikator pemenuhan Sustainable Development Goals (SDG’s) poin ke-2 yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi lebih baik serta mendukung pertanian berkelanjutan. Kegiatan dilaksanakan di salah satu tempat budidaya lele yang ada di Desa Protomulyo dengan melibatkan pihak perangkat desa (kaur perencanaan) secara langsung sebagai pihak yang disasar dalam program kerja ini. Kegiatan dimulai dengan melakukan koordinasi dengan pihak desa yaitu Bapak Heru Cahyadi. Program ini berlangsung selama 18 hari, terhitung sejak tanggal 18 Juli hingga 4 Agustus 2022.
Kegiatan ini meliputi praktik pembibitan yang dilaksanakan pada Minggu, 18 Agustus 2022 menggunakan biji kangkung dan pakcoy. Pembibitan dilakukan menggunakan media rockwool yang telah dibasahi dengan air dan dilubangi menggunakan lidi kemudian diletakkan di tempat yang teduh. Pembibitan berlangsung selama 1-2 minggu, dilakukan pemeliharaan dan pengecekan rutin oleh mahasiswa untuk memastikan media tanam selalu basah dan tanaman tumbuh dengan baik. Selanjutnya, pada tanggal 4 agustus dilakukan praktik pindah tanam menggunakan bibit kangkung dan pakcoy yang telah berumur 2 minggu. Tanaman siap untuk dipindah tanam ke instalasi hidroponik setelah daun berjumlah 3-4 helai. Kegiatan diakhiri dengan penempelan poster berisi infografis mengenai cara budidaya hidroponik di mading kantor Balai Desa Protomulyo.
Poster Budidaya Sayuran Hidroponik
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan masyarakat Desa Protomulyo dapat ikut serta mempraktikkan budidaya sayuran hidroponik guna mendukung ketahanan pangan keluarga. Kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas warga khususnya para ibu rumah tangga, memanfaatkan waktu luang untuk lebih produktif melalui kegiatan bercocok tanam dan mampu memanfaatkan potensi yang ada dilingkungan sekitar. Terlebih lagi, pemanfaatan air limbah budidaya lele menghasilkan sayuran organik yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Penulis : Nurul Fatekhah – Prodi Biologi – FSM
DPL : Dinni Asih Febriyanti., S.Psi., M.Psi
Lokasi : Desa Protomulyo, Kec. Kaliwungu Selatan, Kab. Kendal