Aktif Bank Sampah, Mahasiswa KKN UNDIP Ingatkan Kembali Pengelolaan Sampah Organik di Dusun Probolinggo, Gulon.
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Aulia Rahmawati (21) menengok keaktifan ibu-ibu PKK di Dusun Probolinggo, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, merasa sangat bersemangat akan sosialisasi mengenai berbagai macam penyebab terjadinya pencemaran air dan bagaimana pencemaran air memberikan dampak untuk kehidupan sehari-hari bermasyarakat. Sosialisasi ini dilakukan bersamaan dengan adanya acara ibu-ibu PKK bulanan di rumah warga di Dusun Probolinggo, Gulon, Senin (8/8/2022). Sosialisasi ini bertujuan untuk kembali mengingatkan ibu-ibu PKK jika tidak hanya sampah anorganik saja yang perlu untuk diolah namun juga sampah organik yang memberikan dampak besar bagi luasnya pencemaran air yang terjadi di lingkungan. Ini dilakukan pada acara ibu-ibu PKK karena bertujuan agar pengetahuan ini bisa langsung tersampaikan kepada pelaku yang menjadi tokoh utama berjalannya rumah tangga.
Pencemaran air sendiri merupakan masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air dapat dihasilkan dari banyak hal, yaitu limbah pabrik, limbah peternakan dan pertanian, serta limbah rumah tangga yang merupakan limbah terbesar yang menyumbangkan pencemaran di lingkungan. Limbah rumah tangga sendiri memiliki banyak jenisnya, namun jenis komposisi sampah yang mendominasi adalah sampah organik dimana ia akan mudah busuk bila masuk ke dalam air dan dapat menimbulkan banyak sekali bakteri dan virus tidak baik bagi kesehatan.
Tak hanya mengetahui penyebab dan asal dari pencemaran air, ibu-ibu PKK juga perlu diberitahu mengenai dampak apa saja yang sangat perlu diperhatikan dari pencemaran air ini untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa dampaknya adalah mudah rusaknya beberapa infrastruktur atau alat-alat yang disebabkan oleh sifat air tercemar yang sudah menjadi korosif, dampaknya bagi kesehatan seperti gangguan pencernaan atau kulit, dan juga dampaknya bagi lingkungan dan ekosistem seperti bioakumulasi dan eutrofikasi.
Bioakumulasi sendiri merupakan penimbunan substansi di dalam tubuh suatu organisme dimana laju substansi yang di serap lebih cepat dari pengeluarannya. Ini dapat terjadi pada unsur kimia seperti logam berat yang cenderung untuk mengendap, dimana ketika logam berat ini terserap oleh salah satu organisme, maka ia akan tidak menghilang namun akan terakumulasi seiring dengan proses jaring-jaring makanan menyebabkan pada konsumen terbesar, akumulasi logam berat menjadi sangat besar. Bioakumulasi ini sangat perlu untuk diperhatikan karena sangat berkaitan dengan konsumsi makan sehari-hari sehingga perlu bagi pelaku langsung di rumah tangga untuk memilih dan memilah dengan baik bahan dan air seperti apa yang bisa dikonsumsi dengan baik.
Dengan begitu, perlu dilakukan pencegahan dari berbagai dampak pencemaran air yang ada seperti berhati-hati terhadap semua hal yang akan dikonsumsi. Cross check atau periksa kembali air yang digunakan, jangan sampai menggunakan air dari sumber yang meragukan. Selain itu juga perlu memasak air hingga mendidih jika air yang dikonsumsi memang bukan dari perusahaan produksi air mineral. Disisi lain, perlu juga disosialisasikan mengenai langkah apa saja agar pencemaran air di lingkungan sekitar tempat bermasyarakat tidak bertambah parah, seperti pengelolaan sampah yang lebih optimal dengan mempertimbangkan sampah organik di dalamnya, penggunaan air yang bijak dan tidak berlebihan. tidak menggunakan pupuk kimia atau pestisida secara berlebihan, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, memasang septic tank di rumah, dan masih banyak lagi.
Sosialisasi ini diharapkan untuk mengoptimalisasi kualitas hidup masyarakat yang ada di Dusun Probolinggo, Gulon, sehingga lingkungan khususnya air yang ada di daerah tersebut tetap bersih dan dapat digunakan dengan seharusnya.