MARI BERKENALAN DENGAN SI RAKSASA MUNGIL SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN
Mahasiswa KKN UNDIP Sedang Mengembangkan Daphnia magna dan Sosialisasi kepada Pembudidaya
Ampel, Boyolali (8/8) – Banyak pembudidaya lele yang mengeluh kesulitan akan pakan larva lele. Biasanya pembudidaya menggunakan cacing sutra untuk pembesaran larva lele tetapi harga cacing sutra yang cukup mahal membuat pembudidaya merasa rugi. Tujuan dari Program ini yaitu memberikan sosialisasi dan juga praktek budidaya Daphnia magna sebagai pengganti cacing sutra.
Daphnia magna atau sering disebut kutu air raksasa merupakan jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah dan perairan umum (danau) yang banyak mengandung bahan organik. Kutu air raksasa dapat digunakan sebagai pakan alami untuk ikan hias maupun ikan konsumsi air tawar.
Daphnia magna memiliki beberapa keistimewaan diantaranya yaitu kandungan nutrisinya cukup tinggi, berukuran kecil sehingga dapat menyesuaikan dengan ukuran mulut larva, pergerakannya tidak cepat sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan, dan tidak menyebakan pencemaran terhadap media pemeliharaan larva.
Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi budidaya Daphnia magna dengan memanfaatkan air buangan ikan lele yang berwarna hijau dan mengajak pembudidaya lele di Dusun Jenengan dan Dusun Sidorejo, Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali untuk ikut serta dalam praktek budidaya Daphnia magna.
Budidaya Daphnia magna ini cukup mudah dilakukan dan tidak membutuhkan perlakuan khusus dalam mengkulturnya. Mengapa menggunakan air buangan lele yang berwarna hijau? Hal tersebut dikarenakan air yang berwarna hijau menandakan bahwa adanya fitoplankton yang hidup didalamnya. Fitoplankton sendiri merupakan makanan yang dibutuhkan oleh si kutu air raksasa ini. Daphnia magna dapat berkembang dan jumlahnya semakin banyak jika makanannya tercukupi.
Alat dan bahan yang digunakan untuk budidaya Daphnia magna juga mudah dan terjangkau yaitu dapat menggunakan bak berukuran 40 cm x 20 cm x 15 cm (dalam skala kecil), starter indukan Daphnia magna, air bersih 25% dan air buangan lele 75%.
Tahapan cara budidaya Daphnia magna yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan bak untuk budidaya, dapat menggunakan bak kecil maupun bak besar
2. Mengisi air setinggi ¾ dari bak, dengan 25% air bersih dan 75% air buangan lele
3. Tebarkan indukan Daphnia magna ke dalam bak
4. Biarkan berkembang sendiri, panen pada hari ke 7 – 12 dari penebaran
5. Panen dilakukan dengan sekup net halus
Kegiatan budidaya Daphnia magna ini diharapkan dapat membantu para pembudidaya lele untuk mengatasi permasalahan pakan sekaligus dapat memanfaatkan buangan air lele untuk budidaya dan tidak terbuang sia-sia.
Evaluasi keberhasilan pada program ini dapat dilihat dari semangat tanya jawab antara pembudidaya dengan mahasiswa. Pembudidaya lele sangat antusias hingga ingin mengajak pembudidaya lainnya untuk berbudidaya Daphnia magna.
Penulis : Gallylea Della Putri, 26030119120015, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022.
Editor : Dr. Ana Silviana, S.H., M. Hum