Tekan Biaya Pakan ! Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Optimalisasi Pakan dengan Rekayasa Nutrisi
Progowati, Kecamatan Mungkid (27/07/2022) – Kegiatan budidaya perikanan sebagian besar di dukung oleh pakan. Sebanyak 60-70% total biaya produksi berasal dari pembelian pakan. Dalam usaha pembesaran ikan para pembudidaya banyak menggunakan pakan buatan komersial. Namun, sekarang ini harga pakan ikan semakin melambung tinggi. Hal ini tentu merugikan petani ikan. Kenaikan harga pakan membuat keuntungan yang diperoleh semakin menurun. Pembudidaya ikan di Desa Progowati juga turut mengeluhkan mahalnya harga pakan tersebut. Biaya operasional menjadi lebih tinggi dan keuntungan yang tidak sebanding ini dapat mengancam eksistensi pembudiaya ikan nila. Adanya rekayasa pakan ikan membantu para pembudidaya ikan dalam meningkatkan efisiensi pakan. Program ini menargetkan pembudidaya ikan dengan lingkup kegiatan sosialisasi dan praktek langsung rekayasa pakan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan mendukung pertumbuhan ikan sebagai upaya mengurangi biaya pakan.
Efisiensi pakan menandakan tingginya kemampuan ikan untuk memanfaatkan pakan dan kandungan protein dalam pakan sehingga mampu menghasilkan nilai konversi pakan yang rendah. Nilai konversi pakan yang rendah menandakan semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pakan sehingga semakin tinggi keuntungan yang diperoleh. Beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi pakan adalah menggunakan ragi roti, terong asam, dan daun pepaya. Ragi roti ditimbang sesuai dengan dosis yang dibutuhkan, kemudian ragi roti yang telah ditimbang (5 gram) dilarutkan ke dalam 100 ml air. Ragi roti yang larut/ tersuspensi dalam air, kemudian dicampur pada pellet ikan secara merata, selanjutnya dikeringanginkan dalam suhu ruang. Kemudian pellet selanjutnya dimasukan dalam kantong plastik dan disimpan dalam lemari pendingin sampai saat digunakan.
Daun pepaya mengandung enzim papain dalam pakan buatan dapat membantu dan mempercepat proses pencernaan sehingga tersedia nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Bioenrichment pakan dengan serbuk daun pepaya yang mengandung enzim papain membantu menghasilkan asam amino yang lebih optimal sehingga pakan yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Dalam proses pengaplikasiannya, daun pepaya segar dijemur selama 2 minggu. Setelah kering daun pepaya dihaluskan dengan menggunakan blender. Kemudian untuk mendapatkan hasil yang lebih halus diayak menggunakan saringan teh. Tepung daun pepaya kemudian dilarutkan dalam 50 ml air dan disemprotkan ke dalam pakan komersial.
Program ini diharapkan dapat menambah wawasan para pembudidaya ikan nila di Desa Progowati dalam meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan ikan dalam upaya mengoptimalkan pertumbuhan ikan.
Penulis : Endah Setyo Rini (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Akuakultur)
DPL : Triyono, S.H.,M.Kn
Lokasi KKN : Desa Progowati, Kec. Mungkid, Kab. Magelang
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2022