Cegah Stunting! Mahasiswa KKN Undip Berikan Sosialisasi Pentingnya Pemberian MPASI Di Posyandu Dukuh Pentongan,Samiran,Selo

IMG-20220814-WA0022

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Boyolali (07/08)- Dalam rangka mencegah terjadinya stunting pada balita di Dukuh Pentongan, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menggelar sosialisasi pentingnya pemberian MPASI bagi balita kepada kader Posyandu Dukuh Pentongan dan membagikan MPASI kepada balita yang hadir pada kegiatan posyandu tersebut. Rangkaian kegiatan pencegahan stunting melalui sosialisasi dan pembagian MPASI ini dilakukan pada tanggal 8 dan 12 Agustus 2022 di Posdaya Ayuningtyas Samiran, Selo, Boyolali.

Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2022 dimulai dengan pemberian demo masak kepada Kader Posyandu Ayuningtyas mengenai cara pembuatan pudding wortel sebagai salah satu variasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berupa Makanan Pendamping Asi Susu Ibu (MPASI). Pilihan pudding wortel diambil karena wortel merupakan salah satu komoditas utama yang keberadaannya sangat melimpah di daerah Selo khususnya Samiran. Sumber gizi yang terdapat pada wortel juga sangat baik untuk tumbuh kembang anak karena mengandung vitamin A yang tinggi. Selama demo masak disebutkan bahwa bahan yang diperlukan sangatlah mudah untuk ditemukan sehari-hari yang meliputi wortel. agar-agar, jeruk, gula, dan air. Selama kegiatan demo masak, beberapa kader juga menanyakan alasan memilih wortel dan berkonsultasi mengenai jenis menu apa saja yang bisa dijadikan sebagai MPASI. Dalam forum tersebut juga diketahui bahwasanya selama ini MPASI yang diberikan kepada balita biasanya berupa bubur saja dikarenakan kurang informasi mengenai berbagai macam varian MPASI yang dapat diberikan.

Seusai demo masak kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi sosialisasi mengenai pentingnya memberikan MPASI kepada balita. Materi dimulai dengan menjelaskan perbedaan PMT dengan MPASI, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI, diberikan panduan makan balita dan rekomendasi menu MPASI yang bisa dibuat dengan mudah serta ditutup dengan materi mengenai mitos dan fakta terkait MPASI. Pemberian materi mengenai mitos dan fakta seputar MPASI ini menjadi penting karena selama ini banyak orang tua yang masih salah memahami beberapa hal seperti pemberian daging atau ikan pada anak menyebabkan cacingan, orang tua menunda pemberian protein karena takut anak alergi, serta MPASI baru diberikan saat gigi anak sudah tumbuh. Padahal jika melihat fakta bahwa sebenarnya pemberian MPASI sudah bisa mulai diberikan sejak usia 6 bulan karena pada masa tersebut balita memerlukan tambahan energy selain ASI yang bisa diperoleh dari berbagai varian MPASI yang akan gizi salah satunya yang berasal dari protein hewani.

IMG-20220814-WA0008

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada hari Jumat, 12 Agustus 2022 bertepatan dengan pelaksanaan imunisasi dalam rangka Bulan Imunisasi Nasional (BIAN), mahasiswa KKN Undip membagikan MPASI kepada seluruh balita yang hadir dalam kegiatan Posyandu rutin tersebut. Kegiatan posyandu diawali dengan penimbangan berat badan dan tinggi badan balita yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian imunisasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas. Saat seluruh rangkaian pengukuran dan imunisasi selesai barulah setiap balita yang hadir diberikan MPASI. Ketika memberikan MPASI juga diselingi dengan sosialisasi singkat kepada orang tua balita mengenai pentingnya memberikan MPASI dalam rangka menunjang tumbuh kembang balita. Harapannya setelah diberikan sosialisasi, demo masak, dan juga pembagian produk MPASI dapat menambah pengetahuan kader posyandu maupun pemahaman orang tua mengenai pentingnya memberikan MPASI dan berbagai menu MPASI yang sehat dan mudah untuk dipraktikkan.

Penulis : Nadya Yuniar Anggit Mahendra
DPL : Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si.

Nadya Yuniar Anggit Mahendra
NIM 11000119130476
Hukum-Fakultas Hukum