Kreatif! Mahasiswa KKN Manfaatkan Limbah Sampah Buah Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)

Kataan, Temanggung, Jumat (08/07/2022) – Mahasiswa Universitas Diponegoro telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Program KKN Tematik dengan tema “Pengembangan Produksi Biofertilizer dan Biopestisida di Desa Kataan” dibimbing oleh Satriyo Adhy, S.Si., M.T. dan Dr. Dra. Susiana Purwantisari, S.Si., M.Si. Lokasi KKN merupakan sebuah desa yang memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan menjadi pertanian organik.
Masyarakat Desa Kataan mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani. Komoditas yang ditanam oleh petani di Desa Kataan berupa tanaman hortikultura seperti sawi, kubis, cabai, tomat, melon, serta tanaman perkebunan seperti tembakau. Sayangnya, sampah sisa dari pertanian tersebut banyak yang belum diolah dengan baik. Sampah tersebut dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Padahal, sampah sisa pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik, salah satunya pupuk organik cair. Pupuk tersebut dapat dibuat salah satunya dari limbah buah, dimana limbah buah memiliki banyak kandungan unsur hara serta nutrisi lain yang dapat menyuburkan tanah.

Proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah sampah buah tidaklah sulit. Alat yang perlu disiapkan di antaranya yaitu timbangan analitik, gelas ukur, sendok, pisau, toples, plastik, dan saringan. Bahan yang perlu disiapkan di antaranya yaitu sampah buah, molase, Trichoderma bubuk, dan air. Cara membuatnya yaitu yang pertama sampah buah dipotong-potong hingga ukuran kecil. Campurkan sampah buah, air, dan molase dengan perbandingan 4:4:1 yaitu 1 kg sampah buah, 1 liter air, dan 250 ml molase serta ditambahkan Trichoderma sebanyak 1 sendok makan. Bahan-bahan yang telah dicampur kemudian dikocok-kocok hingga merata. Selanjutnya bahan difermentasi pada toples yang tertutup rapat selama 20 hari di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung. Setelah 20 hari, dilakukan pengecekan hasil fermentasi. Ciri-ciri fermentasi berhasil yaitu warna berubah menjadi lebih gelap, bahan-bahan terurai menjadi lebih kecil, dan aroma khas fermentasi atau seperti tape. Jika fermentasi sudah dipastikan berhasil, kemudian disaring untuk diambil cairannya dan disimpan pada wadah yang tertutup rapat. Penggunaan POC ini pada tanaman hanya perlu diencerkan dengan air sesuai dengan kebutuhan tanaman saja.
Penulis : Chabi Burrohman | S-1 Agroekoteknologi | Universitas Diponegoro
DPL : Satriyo Adhy, S.Si., M.T. dan Dr. Dra. Susiana Purwantisari, S.Si., M.Si.