JALANKAN PROGRAM PENGAJIAN TAJWID PERBAIKAN BACAAN SURAH DALAM SHOLAT DI MASJID DESA SAMIRAN, MAHASISWA KKN UNDIP BERNOSTALGIA MASA MENGAJI DI KAMPUNG HALAMAN
Oleh : Farid Alghaffar
(Boyolali 14/8) Tahsin Alquran adalah kegiatan perbaikan bacaan dalam Alquran agar sesuai dengan ketentuan hukum tajwid. Suatu bacaan akan mencapai kesempurnaan bacaan apabila hak huruf, mad , dan tanda bacaan lainnya dipenuhi harakatnya sesuai ketentuan masing-masing. Dalam bacaan Alquran pengutamaan terhadap kefashihan makharijul huruf harus lebih diutamakan dari keindahan lantunan, hal ini sejalan dengan penggalan firman Allah dalam Alquran yaitu warattilil quraana tartiila yang artinya bacalah Alquran dengan sebaik-baik bacaan.
Adapun penerapan salah satu program monodisiplin ini adalah dengan menggunakan metode kembali mengenalkan huruf hijaiyah terlebih dahulu, tanda bacaan, mad, dan hukum tajwid yang kemudian diimplementasikan melalui bacaan surah Alfatihah, dan 3 surah pendek yaitu Al-falaq, An-nas, dan Al-Ikhlas. Meskipun singkat dan sederhana saya berharap pengalaman yang saya bagikan dapat menjadi bekal dan pemacu semangat bagi anak-anak TPA Masjid Ibadurahman untuk mencintai Alquran dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Perkenalkan saya Farid Alghaffar mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro (Undip) asal Aceh yang memilih Samiran sebagai lokasi kegiatan KKN. Dalam menjalankan rangkaian program KKN saya memilih program kerja pengajian tahsin Alquran sebagai salah satu program monodisiplin saya, salah satu alasan paling mendasar memilih program tersebut adalah keinginan untuk berbagi pengalaman dan sedikit ilmu yang saya dapatkan di balai pengajian ketika kecil dahulu di sebuah Desa bernama Lhok Dalam, di Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Melihat anak-anak di TPA Masjid Ibadurrahman Desa Samiran mengaji, membuat saya bernostalgia mundur 10 tahun yang lalu mengenang ketika mengaji di balai pengajian Babul khairat Dusun Kesehatan, Desa Lhok Dalam, Kecamatan Peureulak. Di masa itu semua anak-anak seumuran kami (10 tahun) mengikuti kegitan pengajian anak-anak di TPA dusun masing-masing, yang paling saya ingat jika ada anak seumuran kami yang saat itu tidak bisa mengaji atau tidak pergi mengaji maka orang tua kami akan menanggung malu. Maka dari itu semua orang tua di Desa kami di masa itu mengharuskan anaknya untuk pergi mengaji. Sungguh disayangkan di tengah kemajuan zaman saat ini yang ternyata telah memberikan suatu dekadensi moral, dimana anak-anak disibukkan dengan bermain gadget sepanjang hari tanpa menghiraukan apapun, padahal seharusnya mereka menghabiskan waktu untuk belajar ilmu pengetahuan. Harapannya semoga para orang tua di seluruh pelosok negeri kembali menyadari pentingnya pendidikan agama, sebagai bagian dari pencerdasan rohani setiap anak-anak agar memiliki dasar ilmu agama yang kokoh, dalam mengarungi hidup di dunia yang luas.
#KKNUNDIP #TIM2KKNUNDIP #P2KKNUNDIP
Penulis : Farid Alghaffar
DPL : Dr. Khairul Anam S.Si., M.Si
Farid Alghaffar
11000119140717
FH