LAHAN TERBATAS, MAHASISWA KKN TIM II UNDIP KENALKAN “BUDIKDAMBER”
Panggung Kidul, Semarang Utara (10/08) – Kualiah Kerja Nyata atau sering disebut dengan KKN merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh institusi perguruan tinggi dimana mahasiswa diharuskan untuk terjun langsung pada masyarakat dengan melaksanakan program kerja monodisiplin yang disesuaikan dengan konsentrasi jurusan masing-masing. Kota Semarang menjadi salah satu kota dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang fluktuatif dan diikuti dengan meningkatnya kegiatan industri, pertanian, dan pemukiman telah menggusur lahan budidaya, sehingga dari tahun ketahun luasnya semakin berkurang.
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2022, Muhammad Musfiq Amrullah, yang melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang mengusulkan salah satu program kerjanya yaitu sosialisasi dan pelatihan budidaya ikan di lahan sempit atau disebut juga dengan BUDIKDAMBER. Budikdamber merupakan singkatan dari budidaya ikan dalam ember. Budikdamber sendiri mengadaptasi dari teknik budidaya sistem aquaponik yang mana teknik ini memadukan antara budidaya ikan dan sayuran dalam satu tempat. Teknik budidaya ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah lahan yang terbatas khususnya untuk wilayah perkotaan dimana ketersediaan lahan dan air untuk proses akuakultur semakin terbatas, seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan pembangunan.
Konsep BUDIKDAMBER dirasakan manfaatnya bagi warga di RW 03 terutama bagi warga yang hanya memiliki lahan yang sempit. Sehingga dengan lahan yang sempit, wargapun bisa melakukan kegiatan budidaya cukup dengan wadah yang kecil yaitu ember. Selain bisa dilakukan pada lahan yang sempit, adapun keunggulan lain BUDIKDAMBER yaitu:
1. Modal yang relatif murah.
2. Alat yang dibutuhkan mudah didapatkan.
3. Hasil dari BUDIKDAMBER dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani dan nabati.
4. Dapat menciptakan ketahanan pangan keluarga.
5. Dapat menjadi peluang usaha baru ditengah pandemi COVID-19.
Kegiatan BUDIKDAMBER diawali dengan menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan, diantaranya yaitu ember 70 liter, tang, kawat, solder, gelas plastic, arang, benih ikan lele, dan batang kangkung. Kemudian membuat lubang pada bagian samping dan bawah gelas plastik sebanyak 10-15 lubang dengan solder. Selanjutnya isi gelas dengan 3-5 batang kangkung dan arang sebanyak 50-80% ukuran gelas. Potong kawat menggunakan tang sekitar 15 cm. Bentuk seperti huruf U sehingga dapat dikaitkan ke ember.
Rangkai gelas kangkung pada pinggiran ember dan isi ember dengan air sebanyak 60 liter sampai akar kangkung terendam air. Diamkan selama 2 hari agar air memiliki suhu stabil. Kemudian masukkan bibit ikan lele dan didiamkan selama 1 – 2 hari dengan tidak diberi makan agar lele dapat menyesuaikan suhu air dalam ember. Media BUDIKDAMBER yang sudah jadi dipindahkan ke tempat yang mendapatkan sinar matahari cukup. Selain mengenalkan sistem BUDIKDAMBER, warga juga dibekali dengan tips pemeliharaan BUDIKDAMBER hingga panen tiba.
KKN TIM II UNDIP 2021/2022
Penulis: Muhammad Musfiq Amrullah (Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
DPL: drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio