Be You, Bye-bye Feeling Blue: Mahasiswa KKN Undip Menyuarakan Urgensi Menjaga Kesehatan Mental bagi Ibu Hamil di Kelurahan Panggung Kidul

IMG-1596

Semarang (06/08/2022) – “Suami saya mana mau denger cerita saya Mas” celetuk seorang Ibu ketika disampaikan materi tentang bagaimana orang terdekat dapat memberikan dampak penting bagi ibu pascanatal agar tidak mengalami baby blues syndrome. Baby blues syndrome merupakan kondisi di mana seorang ibu akan merasakan kesedihan yang tidak wajar selepas melahirkan, dan lebih umumnya terjadi pada ibu dengan kehamilan pertama. Kesedihan yang tidak wajar tersebut dapat berasal dari proses adaptasi si ibu karena baru pertama kali memiliki anak. Kesulitan mengasuh anak dan kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat dapat membuat seorang ibu mendapatkan tekanan berlebih dan membuatnya justru enggan memperhatikan kesehatan dirinya sendiri

Menurut data penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari, dkk Tahun 2015 disebutkan bahwa setidaknya 50%-70% ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues syndrome. Ibu dengan kehamilan pertama lebih rentan mengalaminya karena proses adaptasi yang baru dari lajang menjadi ibu yang mengasuh anak.

IMG-1593-1

Selama pemaparan materi, tidak sedikit ibu-ibu yang mengaminkan perkataan pemateri tentang faktor-faktor apa saja yang dapat membuat mereka mengalami sindrom tersebut, beberapa dari mereka juga sedikit mencurahkan perasaannya terkait pengalaman mereka selama ini dalam menghadapi pengalaman menjadi seorang ibu dan bagaimana lingkungan terdekat mereka tidak memberikan cukup dukungan yang mengakibatkan mereka menjadi merasa tertekan.

IMG-1583

Pemateri berharap dengan diadakannya sosialisasi ini, ibu-ibu di Kelurahan Panggung Kidul lebih dapat memahami bahaya baby blues syndrome serta mampu untuk menerapkan langkah-langkah preventif agar dapat mengusung kesejahteraan rumah tangga mereka.

Penulis: Muhammad Faqih Al-Fatih (Mahasiswa Fakultas Psikologi)