Kutub Mencair?!?! Apa Penyebabnya????

5-BD0-F3-D4-E74-B-4-C16-8557-740-C0-DF9-C929

Kelurahan Panggung Kidul, Semarang Utara, Kota Semarang (07/08/2022)–Kondisi bumi semakin darurat. Perubahan iklim akibat pemanasan global membuat planet bumi semakin panas dan berdampak langsung pada laut Indonesia.

Tujuan dilakukan sosialisasi ini pada dasarnya adalah untuk menyadarkan masyarakat Kelurahan Panggung Kidul bahwa pemanasan global menjadi isu yang penting dan dibutuhkan aksi sesegera mungkin, mengingatkan dampaknya yang tak terhindarkan apabila tidak segera dilakukan aksi untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Para ahli menyatakan bahwa ulah manusia yang memicu besarnya jumlah gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfer dan menyebabkan bumi menjadi panas. Pemanasan global dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, misalnya seperti aktivitas pembakaran bahan bakar fosil industri maupun transportasi, penggundulan hutan, serta aktivitas pertanian dan peternakan. Beberapa aktivitas manusia ini menghasilkan berbagai macam polutan seperti, karbon dioksida, metan, gas CFC, dan lain lain.

F67131-AD-D5-A6-4446-969-F-763237-B65-A51

Ahli klimatologi memprediksikan laju kenaikan emisi GRK akan terus mengalami peningkatan di atmosfer pada masa mendatang yang memacu peningkatan temperatur bumi. Apabila kondisi temperatur bumi terus menerus mengalami peningkatan maka akan terjadi peningkatan suhu di lautan. Dampak pemanasan global karena peningkatan temperatur bumi adalah berubahnya iklim global berupa perubahan curah hujan dan naiknya intensitas frekuensi badai, naiknya paras laut akibat memuainya air laut pada temperatur yang lebih tinggi dan akibat mencairnya es abadi di kawasan kutub bumi, salinitas menurun dan sedimentasi meningkat di kawasan pesisir dan lautan, sehingga semakin mengancam keberlanjutan sumberdaya alam pesisir dan laut. Berbagai macam dampak yang dapat terjadi terhadap ekosistem pesisir dan lautan, seperti kenaikan muka air laut, abrasi dan dampak terhadap ekosistem laut sendiri seperti stress pada karang karena kenaikan suhu laut dan terhambatnya pertumbuhan fitoplankton.

Penulis: Esayani Rosadi (Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
DPL: drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio