Berikan Edukasi Pentingnya Menabung, Mahasiswa KKN Terkejut Anak-Anak Lebih Memilih Pinjaman Online Ketimbang Memiliki Tabungan Sendiri.
Lemahireng, Bawen (24/7/2022) – Pandemi Covid-19 kita ketahui memberikan dampak yang begitu besar dalam setiap aspek kehidupan. Ekonomi menjadi salah satu aspek yang turut terdampak begitu besar. PHK massal, kebangkrutan, dan berbagai masalah ekonomi lainnya terjadi secara massive. Adanya dampak ekonomi ini sayang sekali tidak diikuti dengan kemampuan masyarakat Indonesia untuk mengelola keuangan secara baik. Alhasil, ketika ekonominya terdampak, banyak masyarakat yang terkena PHK, kehilangan pemasukan, tidak memiliki pegangan/tabungan terpaksa untuk melakukan pinjaman yang dapat segera dicairkan, dan justru malah menuntun mereka kepada penipuan seperti pinjaman online yang mencekik maupun penipuan investasi lainnya. Mayoritas warga Desa Lemahireng, khususnya di Lingkungan Namar (RW 07) merupakan buruh pabrik. Dimana mereka turut serta merasakan dampak dari pandemi sekaligus belum melek investasi, sehingga pekerjaan mereka adalah satu-satunya sumber pendapatannya.
Ketika melakukan survey, sebagian besar warga sudah kembali memiliki pekerjaan. Namun, mahasiswa KKN menjumpai banyak anak-anak yang memiliki perilaku konsumtif dan juga belum memahami bagaimana mengelola keuangan. Apabila perilaku ini terus berlanjut, maka kemungkinan besar mereka akan meneruskan apa yang orangtua mereka lakukan, yaitu terjebak dalam pinjaman yang mencekik. Oleh karena itu, mahasiswa KKN mengadakan sebuah gerakan yang mengajak anak-anak untuk memiliki kebiasaan menabung sejak masih kecil. Pada kegiatan yang diadakan di Balai Desa tersebut, mahasiswa KKN memberikan edukasi interaktif dengan anak-anak Desa Lemahireng RW 07 akan arti dari menabung, manfaat yang dapat dirasakan, mengapa penting, dan bahaya apa yang mengincar apabila tidak memiliki tabungan. Namun, ada hal yang cukup mengejutkan terjadi pada saat anak-anak ditanyai perihal menabung. Sebagian besar dari mereka tidak pernah menabung atau bahkan tidak mengerti pentingnya memiliki tabungan. Dan ketika dijelaskan bahwa salah satu mengapa tabungan penting adalah agar kita memiliki pegangan saat hal-hal yang tidak diinginkan seperti pandemi terjadi, mereka tanpa ragu mengatakan akan meminjam uang, baik melalui bank, perorangan, ataupun pinjaman online. Mereka berpikir bahwa mengajukan pinjaman online cukuplah mudah dan dapat segera dicairkan, namun mereka sama sekali tidak memikirkan mengenai angsuran yang harus mereka bayarkan maupun denda yang wajib mereka lunasi apabila gagal menyelesaikan kewajiban dalam waktu yang telah ditentukan. Setiap pinjaman pasti memiliki bunga yang harus dibayarkan bersama dengan agunannya, dan seperti yang kita tahu bahwa bunga pinjaman online maupun pinjaman lainnya sangatlah tinggi dan seringkali mencekik peminjamnya.
Setelah meluruskan pola pikir yang keliru tersebut, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai bagaimana cara mengelola uang secara sederhana dan dapat dilakukan sejak dini. Kemudian, mahasiswa KKN mengadakan lomba membuat celengan dengan bahan-bahan bekas seperti kardus dan botol plastik. Anak-anak yang terdiri dari usia sekolah TK-SD ini sangat antusias dalam mengikuti lomba ini. Masing-masing anak mendapatkan sebuah stiker yang berisi nominal pecahan uang yang ada. Nantinya, setiap mereka memasukkan uang ke dalam celengan tersebut, nominal yang tertera pada stiker dicoret dan pada akhirnya nanti dapat dengan mudah dijumlahkan. Untuk menindaklanjuti program ini, setiap hari minggu, anak-anak akan memberikan laporan berapa nominal yang telah mereka tabung selama satu minggu kepada volunteer TBM atau mahasiswa KKN yang tinggal di Desa tersebut.
Dengan adanya gerakan ini, diharapkan dapat menjadi turning point anak-anak Lingkungan Namar untuk memiliki pola keuangan yang sehat. Juga agar anak-anak sudah terbiasa untuk tidak menggunakan uang mereka hanya untuk hal-hal konsumtif dan mengikuti nafsu mereka saja, tetapi dapat menahan diri untuk kebaikan mereka dimasa yang akan datang. Ibu Irum selaku pengurus TBM RW 07 menuturkan bahwa program ini sangat dinantikan dan beliau juga terlibat langsung pada saat kegiatan ini dilakukan di Balai Desa. Beliau berharap bahwa anak-anak dapat mendapat pembelajaran, bukan hanya pelajaran yang ada di buku atau diajarkan disekolah saja, namun juga dapat mengerti keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.