Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Penyuluhan Pencegahan Stunting
Cilacap (20/08/2022) – Dalam rangka meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat, upaya edukasi terus dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Undip X Unicef.
Untuk menghindari berbagai permasalahan kesehatan akibat kekurangan gizi, sangat penting bagi orang tua dalam memperhatikan asupan makanan anak sejak dini. Salah satu cara memastikan anak cukup asupan gizi dengan memperhatikan tinggi badan. Jika anak lebih pendek dari teman seusianya, bisa jadi anak memiliki masalah dengan pemenuhan gizinya.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting juga merupakan masalah kesehatan nasional, termasuk di wilayah KKN penulis. Untuk itu, perlu digiatkannya penyebaran informasi yang dapat dilakukan melalui metode penyuluhan mengenai pencegahan stunting dengan imunisasi dan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).
Pada 20 Agustus 2022, penyuluhan dilaksanakan dengan sasaran berupa ibu atau orang tua yang memiliki anak usia baduta (0-24 bulan) maupun balita yang menjadi cakupan imunisasi BIAN dan kader kesehatan wilayah RW 04 Posyandu Flamboyan V, Desa Karanggintung. Tujuan dari penyuluhan ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai stunting, seperti bahaya, dampak, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahan. Penulis juga menjelaskan terkait hubungan imunisasi dan 1000 HPK dengan stunting sebagai upaya pencegahannya. Penyuluhan dilaksanakan penulis pada sabtu pagi dengan dihadiri orang tua anak yang berjumlah 20 orang dan kader kesehatan yang berjumlah 4 orang, sehingga total peserta berjumlah 24 orang. Sepanjang kegiatan, peserta mendengarkan serta menyimak materi dan penjelasan yang diberikan penulis melalui powerpoint. Hanya saja, penjelasan tersebut seringkali teralihkan oleh beberapa orang tua yang membawa anaknya karena harus menenangkan sang buah hati.
“Materi ini sangat penting untuk ditanamkan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak. Ibu yang memperhatikan pasti akan mengamalkan ilmu tersebut” ujar salah satu kader kesehatan.
Untuk mendukung kegiatan penyuluhan dan memperluas sasaran, penulis membuat media lain berupa poster dan leaflet yang berisi tentang informasi mengenai stunting dan pencegahannya. Poster diserahkan kepada pihak Puskesmas Gandrungmangu 2 dan dipasang di papan informasi. Selain itu, leaflet diserahkan kepada pihak Puskesmas dan dibagikan kepada ibu hamil saat kelas ibu hamil dilaksanakan, karena upaya pencegahan stunting sebaiknya dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan.
“Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui mengenai stunting. Karena sebelum hamil, status gizi ibu harus dijaga untuk kecukupan nutrisinya” ucap bidan desa.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Dengan dilakukannya penyuluhan stunting tersebut, diharapkan para orang tua dapat menyadari tentang pentingnya pemenuhan gizi dan meningkatkan kualitas kesehatan anak demi terhindar dari stunting.
Penulis: Hasna Nur Amalia
DPL: Novia Handayani, S.KM., M.A., M.Kes. dan Kurniawan Teguh Martono, S.T., M.T.