“YUK ! GEMAR MINUM SUSU”…. Itulah Ajakan Mahasiswa KKN Tematik Undip kepada Ibu-Ibu dalam Pemanfaatan Kacang Kedelai yang Di Olah Menjadi Susu untuk Anak-anak Pasca Imunisasi BIAN 2022 sebagai Pencegahan Terjadinya Stunting di Pasar Banggi, Rembang
REMBANG (18/08/2022) – Pasar Banggi merupakan salah satu desa yang memiliki UMKM tersorot yaitu rengginang, dengan letak desa berada di Kec. Rembang-Kab. Rembang. Masuk dalam cakupan wilayah Puskesmas Rembang 1 dengan posisi paling timur, berbatasan dengan Desa Tritunggal, Kec. Lasem-Kab. Rembang. menjadikan desa tersebut ikut dalam mendukung KEJAR dan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) 2022 yang di peruntukkan untuk anak dengan usia 12-59 bulan.
Dengan adanya pelaksanaan KEJAR dan BIAN di Desa Pasar Banggi, Kec. Rembang-Kab.Rembang, menjadi target sasaran oleh Cindya Wida Fadhilah sebagai Mahasiswa KKN Tematik Undip 2022 dalam memberikan edukasi mengenai manfaat dan cara pengolahan pangan sehat alami untuk anak pasca imunisasi, hal ini di maksudkan untuk pencegahan stunting yang masih terjadi pada Desa Pasar Banggi.
Pada hari Kamis, 18 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB, di bantu dengan Tim KKN Tematik Undip 2022 serta di dampingi oleh Bidan Desa Pasar Banggi yaitu Bu Desy Damayanti, kami bergegas menuju ke beberapa rumah ibu-ibu di Desa Pasar Banggi yang telah mengikutsertakan anaknya dalam mendapatkan imunisasi BIAN 2022. Sesampainya kami di sana, kami di sambut baik dengan bapak dan ibu di sana. Sebelum melakukan kegiatan, kami izin terlebih dulu kepada yang bersangkutan. Untuk meningkatkan antusias para orang tua anak, kami mulai melakukan berdiskusi mengenai imunisasi itu apa? dan manfaat imunisasi untuk anak apa saja? apakah ada dampak yang membahayakan setelah imunisasi?.
Setelah berdiskusi dengan beberapa orang tua, di dapatkan beberapa sudut pandang yang bervariasi. Ada yang mengetahui definisi, manfaat, bahkan dampak imunisasi secara spesifik, namun di sisi lain juga ada yang masih belum mengetahui dan kurang mengetahui apa itu imunisasi, Bagi mereka yang terpenting dan diketahui yaitu imunisasi dapat membuat anak sehat, dan jika ada teman mereka yang mengikutkan anaknya imunisasi, teman yang lain ikut-ikutan juga.
Di sisi lain, ada beberapa vaksin yang memiliki dampak setelah pemberian imunisasi. Hal ini sering di dengar sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Ciri-ciri KIPI bisa di rasakan dan di lihat beberapa jam sesudah imunisasi, biasanya mengalami syok, demam hingga kejang, rasa nyeri di tempat suntikan, dan mengalami hiperventilasi atau nafas cepat karena takut melihat jarum, badan lemas. KIPI berlangsung sekitar 1-2 hari dan bisa segera sembuh jika di beri obat dan penanganan yang tepat. Apabila terjadi hal tersebut segera melapor ke petugas kesehata terdekat untuk penanganan secara intensif.
Pencegahan atau meminimalisir dampak KIPI bisa di lakukan oleh orang tua anak di rumah, sehingga pasukan imun di dalam tubuh dapat mempertahankan benteng imun dari berbagai kuman yang menyerang. Pasukan imun yang menang akan semakin kuat dalam menjaga benteng mereka. “Kenapa ya mereka bisa menang?”. Karena mereka di beri asupan vitamin dan obat, beserta makanan dan minuman yang bergizi dan sehat untuk menambah kekuatan dan energi mereka. Minuman yang dapat di konsumsi oleh anak-anak untuk membantu menjaga imun tubuhnya yaitu susu, bisa berasal dari susu hewani atau susu nabati. “Susu nabati? Wah menarik, susu apa itu?”, Iya! Susu nabati yang di maksud adalah Susu Kacang Kedelai. “Yuk! GEMAR MINUM SUSU” itulah ajakan yang di sampaikan oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip 2022 kepada orang tua khususnya ibu serta anak-anak yang sudah bisa makan dan minum selain ASI.
Anak-anak terutama pada usia 1-5tahun sangat memerlukan gizi utama yaitu karbohidrat, protein, lemak, zat besi, mineral, kalsium, fosfor, dan masih banyak lagi. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai memiliki sebagian besar kandungan tersebut. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Tematik Undip 2022 memberi saran dan masukan untuk orang tua mengenai manfaat dan cara mengolah pangan mentahan menjadi pangan jadi siap minum yang bergizi, sehat, dan alami untuk anak terutama setelah imunisasi yaitu susu kacang kedelai.
Manfaat susu bagi anak pasca imunisasi di antaranya mampu membentuk antibodi berupa pasukan imun untuk menjaga imun tubuh yaitu benteng imun. Selain itu dapat menghindarkan anak dari stunting, di karenakan manfaat lain susu yaitu pembentukan tulang, dan gigi menjadi lebih kuat dan membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta meningkatkan kecerdasan otak anak.
Respon yang di berikan orang tua dalam pengadaan kegiatan yang di lakukan Mahasiswa KKN Tematik Undip 2022 sangat positif. Mereka sangat antusias untuk membuatkan anaknya minuman dari hasil olahan kacang kedelai. Untuk itu, pada buku pedoman di sisipkan beberapa “cakrawala” berupa linktree yang dapat di akses oleh orangtua untuk lebih mengetahui manfaat pengolahan pangan yang sehat dan alami untuk anak pasca imunisasi.
Harapan dari Mahasiswa KKN Tematik Undip 2022 yang telah melakukan edukasi secara door to door ke orang tua di Desa Pasar Banggi yang anaknya telah mengikuti BIAN 2022, yaitu orang tua dapat lebih memahami imunisasi yang di berikan ke anak mereka, manfaat imunisasi yang harus di perhatikan, dan penanganan KIPI setelah imunisasi harus tepat di lakukan oleh orang tua kepada anak agar tidak menjadi terlalu parah. Dampak lain KIPI yang sering terjadi pada anak-anak yaitu stunting yang merupakan masalah kekurangan gizi atau gagalnya pertumbuhan pada anak-anak baiita yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tinggi tubuh terhambat, berat badan menurun, imun tubuh yang rendah sehingga mudah terserang penyakit, keterlambatan perkembangan otak yang menjadikan saat belajar kurang fokus dan memahami hal yang di pelajari. Maka dari itu, peran orang tua penting dalam memberikan asupan pangan yang bergizi dan sehat sehingga anak aktif, sehat, dan kuat serta menghilangkan stunting di Desa Pasar Banggi sehingga anak sangat siap menggapai cita-citanya untuk masa depan yang cerah.
Penulis dan Pengembang :
Cindya Wida Fadhilah — Mahasiswa S1-Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.
Dosen Pembimbing Lapangan :
- Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D.
- Triyono, S.H., M.Kn.