Pencatatan Aset dan Kas Sebagai Kunci Sukses Keberlangsungan Kegiatan Posyandu
Semarang (29/08/2022) Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan, dengan adanya posyandu turut membantu pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.
Setelah adanya pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease-19) yang hampir dua tahun berlangsung dan menyerang, beberapa kebijakan dan mekanisme kegiatan yang dilaksanakan diperlukan perubahan agar kegiatan dapat terus berjalan. Posyandu yang terkena salah satu dampak dari pandemi ini harus merubah kegiatan utamanya dalam lingkup yang lebih kecil. Beberapa aset posyandu yang kurang terawat membuat keberjalanan kegiatan posyandu terganggu, mulai dari timbangan yang rusak dan kurang siapnya posyandu dalam menyiapkan ruangan yang layak untuk menjalankan kegiatan posyandu. Tidak hanya aset tapi pencatatan kas posyandu untuk pembelian kebutuhan harian posyandu juga tidak tercatat dengan baik dan tidak sesuai dengan standar pencatatan yang ada.
Namun setelah mengatahui masalah diatas beberapa posyandu masih saja lalai dalam pencatatan aset dan keuangan mereka. Padahal pencatatan keuangan dan aset sederhana dapat diterapkan di posyandu untuk mempermudah kontrol atas aset dan keuangan yang dimiliki, juga membantu kader untuk melihat apakah ada sarana prasarana posyandu yang perlu diganti atau sudah habis masa pakainya.
Berdasarkan situasi tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tematik UndipXUnicef, Muhammad Faisal Dwi Amartiya berinisiaif untuk melaksanakan program kerja KKN berupa penyuluhan tata cara pembuatan buku inventaris dan optimalisasi aset posyandu di Desa Leyangan.
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan dengan cara door to door. Dalam kegiatan ini mahasiswa menghampiri kader posyandu di Desa Leyangan secara langsung menggunakan penyampaian secara lisan, mengajarkan secara langsung bagaimana pencatatan keuangan yang baik dan benar, bagaimana cara menggunakan buku inventaris, bagaimana cara menilai aset apakah habis nilai pakainya, dan pembagian buku inventaris dan kas.
Penyuluhan ini bertujuan agar kader posyandu di Desa Leyangan dapat melakukan pencatatan keuangan dan mendata inventaris posyandu dengan benar. Dengan adanya buku inventaris dan kas posyandu akan membantu kader dalam menjalankan posyandu dan mencegah adanya risiko kerusakan atau kehilangan aset pada saat dilaksanakannya posyandu karena efek dari diberhentikannya posyandu karena COVID-19.
Untuk output dari kegiatan ini, diharapkan para kader posyandu dapat terus memakai standar pencatatan keuangan dan aset dengan benar kedepannya juga terus memakai buku inventaris dan kas agar pencatatan tidak tercecer dan terarsip dengan baik.
Oleh : Muhammad Faisal Dwi Amartiya (Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, KKN Tematik UndipxUnicef Tahun 2022)
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) :
- Dr. Cahya Tri Purnami., SKM., M.Kes
- Dra. Ana Irhandayaningsih M.Si
Lokasi : Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
#KKNtematikUndipxUnicef
#p2kknundip
#lppmundip
#undip