ANTI PANIK, TETAP TENANG, TEPAT TINDAKANNYA! Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Melakukan Edukasi Terkait KIPI dan Cara Penanganan Dininya pada Anak
Pajang, Surakarta (1/9/2022) – Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah untuk melindungi anak dari penyakit polio, difteri, tetanus, pertussis atau batuk rejan, hepatitis B, campak, dan rubella dengan memberikan imunisasi tambahan Campak Rubella bagi seluruh sasaran sesuai ketetapan dan imunisasi KEJAR yaitu imunisasi polio (OPV dan IPV) serta DPT-HB-Hib apabila anak belum lengkap status imunisasi sebelumnya. Masyarakat yang memiliki balita diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini karena vaksin yang disiapkan membuat anak sehat, aman untuk anak, dan halal.
Salah satu alasan terjadinya penolakan untuk membawa anak diimunisasi adalah karena adanya ketakutan orang tua anak jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan dari tubuh si buah hati setelah pemberikan vaksin, hal ini seringkali disebut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). KIPI adalah timbulnya reaksi tubuh yang terjadi setelah menerima vaksin. Efek sampingnya bisa berupa gejala ringan hingga yang serius seperti anafilaksis atau reaksi alergi yang mengancam jiwa. KIPI tidak selalu terjadi pada setiap anak yang diimunisasi. Kebanyakan orang atau anak cenderung mengalami efek yang ringan. Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut disebabkan oleh vaksin, diharapkan para orang tua dapat benar-benar mengenali indikasi dari KIPI dan paham cara penanganannya.
Untuk mengatasi permasalahan KIPI selama Bulan Imunisasi Anak Nasional, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Kota Surakarta, Berlian Ayu Christiana Putri yang merupakan mahasiswa jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran, berupaya untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman kepada masyarakat terutama para kader posyandu dan orang tua anak mengenai pengertian, gejala, dan cara penanganan dini KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di beberapa tempat,antara lain pada pertemuan kader posyandu Mawar 3, Posyandu Mawar 4, Posyandu Mawar 6, Posyandu Mawar 14, serta pada pertemuan warga dari RT02/RW04 Kelurahan Pajang dan pertemuan warga dari RW 11 Kelurahan Pajang. Sehingga diharapkan masyarakat tidak panik apabila anak mengalami KIPI dan tidak perlu takut jika anak diimunisasi. Selain memberikan penjelasan secara singkat, kegiatan edukasi ini juga dilakukan dengan cara membagikan leaflet serta poster kepada warga dan posyandu agar dapat ditempel sekaligus dibaca ketika kegiatan imunisasi berlangsung.


Jangan panik, tetap tenang, dan kenali gejala-gejalanya, supaya dapat melakukan penanganan yang tepat apabila anak mengalami KIPI. Jangan takut untuk membawa anak diiumunisasi, terus dukung program imunisasi pada anak demi mewujudkan generasi yang sehat dan kuat.
Penulis : Berlian Ayu Christiana Putri, Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran
Dosen Pembimbing Lapangan :
- dra. Ana Ishandayaningsih., M.Si
- Dr. Cahya Tri Purnami., SKM., M.Kes
Lokasi : Wilayah Binaan Puskesmas Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta