Sontak Membuat Kader Posyandu Syok, Tinggi Badan Anak Berkurang Signifikan

Foto: Peningkatan wawasan terhadap kader posyandu terkait teknik pengukuran rentang tinggi badan secara efisien dan presisi

Cepu (13/8) – Mahasiswa KKN Tematik UNDIP memberi edukasi terhadap kader posyandu terkait Teknik pengukuran rentang tinggi badan secara efisien dan presisi.

Tinggi badan merupakan salah satu unsur parameter sebagai tolak ukur tumbuh kembang anak. Pada posyandu sendiri pengukuran tinggi badan adalah hal yang wajib sebelum dilakukannya imunisasi. Sehingga, data pertumbuhan anak dapat terhimpun dalam database posyandu.

Pada bulan Agustus 2022 ini, Kementrian Kesehatan menyelenggarakan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional).

BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.

Mengingat hal tersebut, penting bagi kader posyandu memiliki wawasan yang tepat terkait teknik pengukuran rentang tinggi badan secara efisien dan presisi. Yang nantinya sangat berdampak pada pelaksanaan program BIAN tersebut.

Karena masih sering dijumpai bahwa data tinggi anak yang masih simpang siur dan masih belum valid hasil akhirnya dikarenakan kurangnya wawasan dari kader posyandu.

Sebagai contoh kasus yang lazim terjadi adalah berkurangnya tinggi badan anak secara signifikan saat pengukuran. Hal ini terjadi dikarenakan standar pengukuran yang diwajibkan saat pengukuran tidak di terapkan.

Dengan hadirnya mahasiswa KKN TEMATIK UNDIP ini, melihat permasalahan yang ada menggandeng kader posyandu untuk cermat dan lebih teliti lagi dalam pengukuran tinggi pada anak.

Seperti halnya memperhatikan postur anak, posisi kaki, serta posisi kepala anak untuk tetap tegak. Dengan memperhatikan beberapa unsur tersebut berkurangnya tinggi badan saat pengukuran tidak akan terjadi lagi.

Dengan demikian, diharapkan edukasi yang diberikan akan selalu diterapkan dan data pengukuran yang didapatkan adalah data yang valid dan tidak terjadi ketimpangan.

#p2kknundip #kkntematikundipxunicef #undip

Penulis: Ivander Satria Sapulette