Dalam Rangka Menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022, Mahasiswa KKN Tematik Undip x Unicef membuat Rancangan Desain Interior Posyandu

Pekalongan (19/08/22) – Cakupan imunisasi rutin lengkap anak menjadi rendah semenjak pandemi COVID-19. Oleh karena itu, dalam rangka pekan imunisasi dunia pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk mengejar kekurangan cakupan tersebut. Sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio yang dapat dicegah dengan vaksin. Berdasarkan data rutin terbaru Kementerian Kesehatan RI cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi COVID-19, dari 84,2% pada tahun 2020 menjadi 79,6% pada tahun 2021.

Menanggapi permasalahan diatas, Universitas Diponegoro kemudian berkolaborasi dengan UNICEF membuka program KKN Tematik Mahasiswa disemua fakultas dengan tema “Percepatan Imunisasi dalam Rangka Mendukung Program KEJAR dan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) Tahun 2022”. Universitas Diponegoro menerjunkan sebanyak 250 mahasiswa ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, salah satunya Kabupaten Pekalongan. Lokasi KKN Tematik Kabupaten Pekalongan yang terpilih yaitu terletak di cakupan wilayah Puskesmas Kedungwuni I, Kecamatan Kedungwuni. Hal ini dikarenakan Kedungwuni merupakan salah satu kecamatan dengan cakupan wilayah yang luas dan target peserta imunisasi BIAN lebih banyak dibandingkan kecamatan lain.

Untuk membantu menyukseskan program BIAN 2022, Mahasiswa Teknik Sipil dan Arsitektur Universitas Diponegoro membuat rancangan desain interior posyandu pada salah satu desa di wilayah Puskesmas Kedungwuni I yang memenuhi kriteria redesain interior. Program ini dibuat karena melihat banyaknya posyandu yang kurang tertata dengan rapi dan terlalu apa adanya sehingga terasa pengap. Hal ini membuat suasana saat imunisasi menjadi tidak kondusif karena penghawaan terasa kurang nyaman.

Kondisi Eksisting Interior Posyandu Melati I

Sebelum dilakukan redesain, Mahasiswa melakukan survey dan perizinan kepada kepala desa setempat terkait rencana tersebut. Kemudian setelah disetujui dibuatlah rancangan desain interior posyandu. Program Rancangan Desain Interior ini dibuat dengan menggunakan beberapa software. Pembuatan Denah 2D menggunakan AutoCad, sedangkan untuk 3D nya menggunakan Sketchup. Untuk menambahkan kesan real pada visualisasi, digunakan Enscape untuk rendering. Kemudian desain disusun menjadi poster menggunakan Photoshop untuk kemudian diserahkan kepada pihak perangkat desa agar sewaktu-waktu desain tersebut bisa direalisasikan.

Hasil rancangan Desain Interior yang disusun dalam poster

Desain Interior Posyandu ini diharapkan mampu menjadi daya tarik dan meningkatkan antusiasme masyarakat maupun peserta imunisasi untuk datang ke posyandu, sehingga desain interior ini juga dapat dijadikan sebagai metode distraksi kepada anak pasca imunisasi melalui wallpaper art yang terpasang pada dinding ruang posyandu. Selain itu dengan adanya desain ini juga diharapkan mampu memberikan image positif posyandu pada saat pelaksanaan imunisasi agar tidak terkesan menakutkan dan menegangkan.