Mahasiswa KKN Tematik Undip Melakukan Persemaian Spesies Mangrove yang Masih Jarang Ditemukan di Kawasan Ekowisata Dewi Mangrove Sari

Terdapat 3,3 juta hektar hutan mangrove di Indonesia, salah satu ekosistem mangrove yang berada di pulau Jawa adalah di pesisir Kabupaten Brebes. Brebes memiliki garis pantai sepanjang 53 Km yang berpotensi dimanfaatkan dalam bidang pariwisata, khususnya obyek wisata hutan mangrove. Obyek wisata hutan mangrove yang saat ini berkembang adalah wisata hutan mangrove Pandansari (Dewi Mangrove Sari) yang terletak di Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes. Obyek wisata hutan mangrove terbentuk setelah ada kegiatan rehabilitasi yang dimulai tahun 2005 sebagai bentuk antisipasi terhadap adanya abrasi seluas 650,54 ha pada tahun 2000-2008. Upaya rehabilitasi kerusakan ekosistem hutan mangrove di Desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes berakhir dengan keberhasilan. Keberhasilan pengelolaan hutan mangrove di Desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes ditunjukan dengan indikator meningkatnya luas dan kerapatan hutan mangrove serta meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove. Jenis-jenis mangrove yang tumbuh di daerah Ekowisata Mangrove Sari masih tergolong sedikit oleh karena itu anggota mahasiswa KKN Tematik Undip bernama Almira Tara mengambil program kerja untuk dilakukannya pengkayaan jenis mangrove dengan melakukan persemaian jenis mangrove Rhizopora apiculata dan Rhizopora stilosa berjumlah 320 propagul yang disemai dalam polybag berukuran 15x15cm. Pemeliharaan awal agar bibit mangrove siap untuk ditanam di alam adalah selama kurang lebih 6 bulan oleh karena itu bibit mangrove yang telah disemai kemudian diserahkan kepada kelompok Karang Taruna untuk dilakukan pemeliharaan secara lebih lanjut.

“Keragaman spesies disini masih kurang, kemungkinan karena beberapa spesies mangrove sulit tumbuh di tipe substrat seperti ini. Saya sudah coba menanam beberapa spesies mangrove yang langka disini tapi tidak semua dapat bertahan mungkin karena beberapa spesies sulit untuk beradaptasi” terang Mas Bangkit selaku pengelola wisata Dewi Mangrove Sari. Seperti dikutip dari BBC tahun 2016 dari data Organisasi Pangan Dunia PBB dalam 3 dekade terakhir Indonesia sudah mengalami kehilangan 40% mangrove, artinya Indonesia memiliki kecepatan kerusakan mangrove terbesar di dunia. Untuk itu pengkayaan dilakukan dalam rangka pemulihan ekosistem, memperbanyak keragaman jenis di suatu wilayah  dan edukasi lingkungan.