DUKUNG BIAN 2022! EVALUASI STANDAR RUANG TOILET PUSKESMAS KEDUNGWUNI I OLEH MAHASISWA KKN TEMATIK UNDIP X UNICEF

Pandemi Covid-19 / Corona yang terjadi beberapa tahun kebelakang banyak sekali pembatasan seperti dilarang keluar rumah, WFH dan kuliah daring, pembatasan kapasitas kendaraan umum, dilarang untuk liburan, dan lain sebagainya. Akibat dari pembatasan tersebut banyak sekali kerugian yang kita dapat, stress karena dirumah terus, banyak bisnis yang tutup, mau cek kesehatan juga takut karena virus yang cepat menyebar.

Hal ini juga berdampak pada pemberian vaksin imunisasi, pada dua tahun kebalakang selama pandemi Covid-19 terdapat sekitar 1,7 juta anak di Indonesia yang masih belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Hal ini dikarenakan banyaknya warga yang masih takut anaknya terkena virus saat dibawa keluar rumah.  Di Kab. Pekalongan, tepatnya di Kecamatan Kedungwuni banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sesuai dengan program pemerintah pada bulan Agustus 2022 Kemenkes RI mencanangkan program KEJAR &  BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun signifikan akibat pandemi COVID-19. Jenis vaksin yang diberikan pada anak berupa vaksin tambahan Campak-Rubela, Polio dan DPT-HB-Hib.

Dengan adanya program ini, Puskesmas Kedungwuni I ikut melaksanakan program imunisasi BIAN di posyandu cakupannya. “Dengan adanya program ini kita memberikan kekebalan lebih pada anak, sehingga mereka tidak gampang terkena penyakit” ujar salah satu bidan Puskesmas Kedungwuni I.Imunisasi pada anak merupakan pelindung bagi anak dari berbagai macam penyakit, fakta tersebut sudah terbukti bahwa anak setelah diimunisasi juga lebih segar, aktif, dan tidak mudah sakit.

20220813-115450

Dengan pemberian vaksin memang terbukti memberi kekebalan dan mencegah penyakit, tapi diluar itu menjaga kebersihan juga bisa mencegah terkena penyakit. Dalam pelaksanaan BIAN ini terdapat kekurangan, yaitu toilet puskesmas yang kotor dan kurang standar. Menurut salah satu pegawai Puskesmas Kedungwuni I, “Toilet didalam puskesmas memang jarang digunakan, karena mereka kurang nyaman dan banyak lansia yang susah menggunakannya”.

20220816-103909

Sulit dipercaya emang dari perkataan beliau, fasilitas kesehatan yang seharusnya sangat memperhatikan kebersihan dan standar ternyata memiliki toilet yang kurang. Setelah observasi dilaksanakan dan mendapat bahwa memang kondisi toilet kotor, pintu bisa dibuka dari satu arah, ruang terlalu sempit, fasilitas kurang lengkap dan tinggi lantai tidak sejajar. Hal-hal tersebut memang menyebabkan toilet tidak nyaman digunakan, mungkin bisa digunakan untuk orang normal tapi untuk orang berkebutuhan khusus akan sulit menikmatinya. Data yang telah didapat kemudian dibandingkan dengan sumber yang mengatur tentang standar toilet. Kemudian didapatkan tabel evaluasi yang menilai berapa poin yang didapat.

NONAMA TOILETKONDISI AKTUALSTANDAR RUANGPENILAIAN ( Ada / Tidak )
1Toilet Pasien 1Dimensi Pintu
( Lebar 70cm x Tinggi 180cm )Pintu tidak ada plat tendangLantai toilet turun 5cm dan sisi kloset naik 15cm.Tidak ada lampu alarmTersedia handbar atau pegangan di dinding toiletTersedia Sabun / Tissue toiletTidak ada tombol alarmTidak adanya washtafelTidak tersedia tempat sampahJenis lantai bertekstur kasar / tidak licinMemiliki ventilasi yang baik
Dimensi Pintu
( Lebar 80 cm x Tinggi 200 cm )
Pintu menggunakan plat tendang
Lantai Toilet tidak memili perbedaan level ketinggian
Terdapat lampu alarm
Tersedia handbar atau pegangan di dinding toilet
Tersedia Sabun / Tissue
ToiletTersedia tombol alarm
Tersedia wastafel dengan tinggi 76cm dan ruang bebas 120 cm
Tersedia tempat sampah
Lantai tidak licin
Memiliki ventilasi yang baik
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Tidak
Tidak
Tidak
Ada
Ada
2Toilet Pasien IIDimensi Pintu
( Lebar 70cm x Tinggi 180cm )Pintu tidak ada plat tendangLantai toilet turun 5cm dan sisi kloset naik 15cm.Tidak ada lampu alarmTersedia handbar atau pegangan di dinding klosetTersedia Sabun / Tissue toiletTidak ada tombol alarmTidak adanya washtafelTidak tersedia tempat sampahJenis lantai bertekstur kasar / tidak licinMemiliki ventilasi yang baik
Dimensi Pintu
( Lebar 80 cm x Tinggi 200 cm )
Pintu terdapat plat tendang
Lantai Toilet tidak memili perbedaan level ketinggian
Terdapat lampu alarm
Tersedia handbar atau pegangan di dinding toilet
Tersedia Sabun / Tissue
ToiletTersedia tombol alarm
Tersedia wastafel dengan tinggi 76cm dan ruang bebas 120 cm
Tersedia tempat sampahL
antai tidak licin
Memiliki ventilasi yang baik
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Tidak
Tidak
Tidak
Ada
Ada

Melalui table diatas disimpulkan bahwa toilet dalam Puskesmas Kedungwuni I tidak memenuhi standar dan segera untuk dibenahi agar bisa digunakan secara nyaman. Suatu ruang yang standar akan memudahkan manusia atau pengguna merasa nyaman, tidak mengalami kesusahan. Juga ruangan yang standar dan bersih membuat kita/pengguna terhindar dari kecelakan dan penyakit akibat kuman.

Whats-App-Image-2022-08-26-at-13-40-31-1

Dengan evaluasi standar ruang toielet pada kegiatan BIAN di Kecamatan Kedungwuni diharapkan toilet bisa digunakan secara nyaman dan mendukung berbagai kegiatan di Puskesmas Kedungwuni I juga menyukseskan program KEJAR & BIAN 2022. Baik orang tua atau anak-anak bisa nyaman mengikuti kegiatan BIAN di Puskesmas Kedungwuni I dengan toilet yang standar sesuai peraturan mereka tidak perlu mengalami kesusahan lagi dalam pemakaiannya.

Dengan suskesnya program KEJAR & BIAN 2022 diharapkan setiap anak di Kecamatan Kedungwuni memenuhi kebutuhan imunisasi juga kita menciptakan kekebalan masyarakat, sehingga mempertahankan status Indonesia Bebas Polio,  mengeliminasi Campak-Rubela, mengeliminiasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.