Bantu Nelayan Melaut pada Malam Hari, Mahasiswa KKN Tematik Tambak Lorok Undip Lakukan Sosialisasi Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Internet of Things
Semarang (12/09/2022) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, hampir 70% luas wilayah dari Indonesia adalah lautan. Indonesia diapit oleh dua samudera yang sangat luas yaitu, samudera Pasifik dan samudera Hindia, sehingga terjadi pergerakan naik turunnya permukaan air laut yang terjadi secara periodik dan berkala, dari peristiwa naik turunnya permukaan air laut yang terjadi ini dikenal dengan pasang surut air laut yang proses terjadi dalam kurun waktu dua kali setiap hari, sehingga terdapat dua periode pasang surut air laut. Selama ini, nelayan Tambak Lorok masih mengukur pasang surut air laut dengan metode konvensional yaitu tide staff yang memiliki kelemahan karena membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dan waktu untuk mengamati. Selain itu, hasil pengamatan yang diperoleh bersifat subjektif berdasarkan pengamat yang rentan terjadi kesalahan pembacaan terutama saat malam hari. Sedangkan manusia memiliki keterbatasan waktu dan tenaga serta tingkat akurasi yang rendah akibat perubahan ketinggian air laut yang berlangsung cepat. Tujuan utama diadakannya sosialisasi monitoring alat monitoring pasang surut air laut berbasis internet of things adalah agar anggota KUB Mitra Bahari dapat mengoperasikan alat secara mandiri.
Ketua KUB Mitra Bahari, Pak Mashur mengharapkan dengan adanya alat monitoring pasang surut air laut dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan yang terjadi pada nelayan saat sedang melaut dalam kondisi pasang di malam hari. Pada sosialisasi alat monitoring pasang surut air laut berbasis internet of things terdapat materi berupa kelebihan serta kekurangan, komponen yang digunakan, cara kerja, cara mengoperasikan dan maintenance dari alat monitoring pasang surut air laut berbasis internet of things. Selain itu, terdapat diskusi mengenai pengembangan alat monitoring pasang surut air laut berbasis internet of things kedepannya seperti contoh penggunaan panel surya untuk menyuplai arus listrik dan pengiriman hasil alat ukur ke website. Sosialisasi alat monitoring pasang surut air laut berbasis internet of things dilaksanakan pada 26 Agustus 2022 dan melakukan penjelasan kepada bapak-bapak nelayan KUB Mitra Bahari berjumlah 7 orang.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi alat monitoring pasang surut air laut berbasis internet of things, nelayan KUB Mitra Bahari dapat tertarik untuk belajar lebih lanjut dalam pembuatan dan perancangan alat berbasis internet of things sehingga kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dapat meningkat.
#KKNTematikTambakLorok #p2kknundip #lppmundip #undip
Penulis : Daffa Shaquille (21050119130096) – S1 Teknik Mesin
DPL: Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si
Lokasi: Tambak Mulyo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang