RABUK SEMARANG MERIAHKAN ACARA CAPATITY BUILDING UNTUK MEMBANGUN WADUK DIPONEGORO LESTARI

28 November 2022

Semarang. – Lagu Rabuk Semarang yang digubah oleh Guru Besar Fakultas Teknik Sipil Undip Prof Sriyana memeriahkan suasana acara Capasity Building Kelembagaan Untuk mendukung Waduk Diponegoro Lestari yang berlangsung pagi hingga siang hari di Aula Kantor Kecamatan Banyumanik, Jumat (25/11).  Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan KKN Tematik Lingkar Kampus “Sungaiku Bersih Kampusku Asrih” yang berkolaborasi dengan Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil Undip.

Lagu Rabuk Semarang mencerminkan harapan Prof Sriyana agar masyarakat berkolaborasi mendukung bumi hayati yang lestari. Rabuk Semarang sendiri memiliki arti “Rawat Bumi Kolaborasi”. Rabuk semarang ini artinya segenap komponen masyarakat sudah seharusnya berkolaborasi untuk melestarikan lingkungan terutama sungai, untuk mendukung waduk diponegoro lestari. “Ini merupakan kegiatan KKN Tematik Kami yakni Sungaiku Bersih Kampusku Asrih”, (ujar Muhammad Faesal).

Acara yang dibuka oleh Sekcam Banyumanik Tjatur Edi. SH Diikuti oleh para Lurah utusan dari Kodam IV Diponegoro, Danramil Banyumanik Mayor Susanto Para Ketua LPMK Se- kecamatan Banyumanik, Kalangan Dunia Usaha, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, dan Kalangan Perguruan Tinggi Di Kecamatan Banyumanik serta Tembalang.

Acara ini berhasil membentuk kelembagaan untuk mendukung waduk Diponegoro Lestari. Kelembagaan ini nantinya akan menguatkan peran masyarakat dalam merawat bumi terutama sungai sepanjang DAS dari Pudak Payung/ Watu gonk hingga Kalikrengseng dan Waduk Diponegoro.

“Program ini ingin menagajak masyarakat untuk menguatkan SDGS (Sustanable Development Goals) berdasarkan PP Nomor 59 Tahun 2017. Oleh karena itu program ini dibentuk untuk menguatkan kolaborasi, dan membentuk wadah kelembagaan yang nantinya wadah kelembagaan tersebut saling berkolaborasi untuk mendukung pengelolaan sungai dan waduk Diponegoro Lestari” Ujar Prof Sriyana.

Dalam kesempatan ini prof. Sriyana mengajak masyarakat untuk menyanyikan lagu Rabuk Semarang dan memikirkan kondisi lingkungan sungai, yang berdampak kepada pencemaran lingungan dan dapat menimbulkan kontradiksi di masyarakat. “Lagu tersebut memiliki pemaknaan yang sangat dalam, untuk mengelola sungai dan mencintai lingkungan”. Ujar Lurah Tembalang, Maryono

Sementara itu Dosen Fakultas teknik Sipil Undip Priyo Nugoho Parmantoro, S.T., M.Eng.  yang ikut memberikan materi pada acara tersebut, menjelaskan bahwa saat ini kota semarang, khususnya daerah semarang bawah, sudah mulai mengalami penurunan permukaan tanah. Hal tersebut disebabkan oleh semakin tingginya pengambilan air tanah secara berlebihan yang mengakibatkan kondisi tanah di semarang bawah semakin mengalami penurunan, ditambah lagi dengan adanya beban bangunan diatas tanah dan kondisi tanah yang masih muda.

Sementara itu Kegaitan KKN Tematik Lingkar Kampus Undip juga mengusung program – program lain yang mendukung terjalannya kegiatan KKN di sekiatar wilayah kampus, seperti pembangunan Pojok Baca, Pemetaan wilayah Sungai, Jalur Evakuasi serta titik Kumpul yang dilaksanakan diwilayah Rw 003 Rt 002 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Semarang Jawa tengah.