Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Berikan Sosialisasi Mengenai Budidaya Maggot BSF Sebagai Alternatif Pakan Ikan Mandiri di Desa Teluk Awur, Jepara

Jepara (28/11/2022), Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kedaireka Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022, melakukan sosialisasi mengenai budidaya maggot sebagai alternatif pakan ikan mandiri yang diikuti oleh warga RW 1 desa Teluk Awur Jepara dan dilaksanakan di pendopo balai desa pada Senin(28/11).

Gambar 1. Sosialisasi dan Edukasi Pemanfaatan Budidaya Maggot Sebagai Alternatif Pakan Ikan Mandiri

Pakan merupakan komponen produksi yang memberikan kontribusi yang paling besar dalam biaya produksi akuakultur. Harga pakan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hal ini disinyalir karena ketergantungan bahan pakan dari impor yang apabila terus berkelanjutan akan menghambat bisnis akuakultur karena berkurangnya daya beli konsumen. Selain itu, permasalahan sampah di lingkungan yang berasal dari rumah tangga dan sampah produksi, seperti plastik dan serutan meubel masih menjadi persoalan yang cukup serius, perlu upaya tindak lanjut terkait penguraian sampah tersebut. Terlihat pada lingkungan desa Teluk Awur yang sementara masih membiarkan sampah menumpuk di TPA setempat. Meskipun, bank sampah sudah dalam proses pembentukan namun pengumpulan sampah masih terkendala karena tingkat kesadaran masyarakat mengenai pemilahan sampah masih rendah.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, KKN Tematik Kedaireka Tim II Undip yang ditugaskan di desa Teluk Awur memberikan program kerja berupa penyampaian sosialisasi budidaya maggot BSF sebagai upaya untuk membantu warga agar dapat menurunkan biaya produksi akuakultur dan memberikan alternatif pemanfaatan sampah di lingkungan yang menguntungkan.

Gambar 2. Leaflet Tahapan Budidaya Maggot

Maggot atau larva dari lalat Hermetia illucense memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Maggot dapat dikultur dengan teknologi yang sederhana dan mudah untuk diterapkan. Makanan utama dari larva dari lalat ini adalah kotoran ayam dan bahan-bahan organik. Larva BSF mampu mencerna sekaligus mengurangi massa limbah organik sebanyak 35 – 45% massa limbah. Larva BSF mampu mengurangi limbah hingga 58% dan menurunkan konsentrasi nitrogen di kandang, juga mampu mengurai hingga 68% sampah padat perkotaan, 50% kotoran ayam, 39% kotoran babi dan 25% campuran kotoran ayam dan sapi.

Gambar 3. Contoh Hasil Produk Pakan Ikan Berupa Maggot Kering

Keberadaan bank sampah yang sedang dibangun dan Balai Pembudidayaan Maggot BSF Jepara yang dekat dengan desa Teluk Awur akan mendukung proses budidaya maggot BSF yang memanfaatkan sampah organik sebagai makanannya. Selain itu, masyarakat Desa Teluk Awur yang banyak berprofesi di bidang akuakultur dinilai sangat membutuhkan pakan alternatif.

Selain dimanfaatkan sebagai pakan alternatif, maggot BSF juga dapat memberikan penghasilan tambahan dari penjualan telur maggot maupun penjualan pupa. Telur dari lalat BSF memiliki harga jual Rp 3.500 per gram. maggot fase pupa yang akan jadi lalat satu kilo memiliki harga Rp 80.000. dan maggot kering yang dijual dalam kemasan memiliki harga Rp 15.000.

Pelaksanaan kegiatan ini disambut baik oleh pihak warga desa Teluk Awur yang diharapkan dapat menjadikan budidaya maggot BSF sebagai inovasi dan peluang usaha yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan modal yang cukup besar serta memiliki peluang pasar yang luas. Diharapkan budidaya maggot dapat menjadi rencana yang direalisasikan dalam jangka panjang kedepannya.

Gambar 4. Foto Bersama Warga RW 01 Desa Teluk Awur

Penulis: Zaenal Arifin – Mesin/Fakultas Teknik

DPL: Satriyo Adhy.S.Si., M.T.

#kkntematik2022
#p2kknundip
#lppmundip