AWAS ABRASI! MAHASISWA KKN TEMATIK UNDIP 2022 MEMBERIKAN EDUKASI “MANGROVE DALAM UPAYA MENANGANI ABRASI DAN PENGELOLAAN PANTAI”

Batang (20/10/2022) – Kabupaten Batang memiliki garis pantai yang cukup panjang yaitu 38,73 km, yang terbentang dari Kecamatan Batang. Pantai akan rawan terjadinya abrasi. Untuk menjaga pesisir dari abrasi pantai, maka salah satu caranya dengan memperbanyak tanaman mangrove agar menjadi hutan mangrove. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis. Apabila tidak ada hutan magrove, intuisi air laut akan semakin mudah meluas ke arah daratan dan dapat menyebabkan beberapa sumur air tawar tidak dapat dimanfaatkan.
Wilayah pesisir dan pantai merupakan kawasan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas seperti penangkapan, pertambakan, pariwisata, transportasi dan kegiatan lainnya. Berbagai macam aktivitas yang terdapat diwilayah pesisir menjadikan daya dukung (carriying capacity) lingkungan semakin menurun. Salah satu bentuk ekosistem yang memegang peranan penting dikawasan pesisir adalah ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove dengan kekhasannya memiliki berbagai macam fungsi, baik dari segi ekologis maupun ekonomis.
Whats-App-Image-2022-12-09-at-10-52-26

Berdasarkan observasi yang dilakukan Mahasiswa KKN-T Batang di daerah pesisir pantai walupiting, karangasem utara, Batang terdapat kerusakan pantai akibat abrasi karena kurangnya kesadaran masyarakat mengenai cara penanggulangan agar tidak terjadi peristiwa abrasi pantai. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN-T Batang membuat program ”Sosialisasi Mangrove Dalam Upaya Menangani Abrasi dan Pengelolaan Pantai” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masayarakat tentang pentingnya mangrove dalam mencegah terjadi abrasi. Metode penyampaian materinya menggunakan poster yang menarik dengan komunikasi dua arah agar tercapainya kelancaran informasi, mengatasi ambiguitas dan menciptakan hubungan yang menyenangkan. Kegiatan ini melibatkan masyarakat pesisir. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat pesisir pantai dapat memahami dan mengambil manfaat besar yang dimiliki tanaman mangrove serta setekah kegiatan ini, masyarakat langsung mengambil langkah untuk mengadakan penanaman mangrove.

Penulis : Almas Fauzan (NIM : 21090119120004, S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
DPL : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.Si. dan Ocid Mursid, S.T., M.T.
Lokasi : Aula CV. Laksana Abadi, Jalan Yos Sudarso, Pasirsari, Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang